Jelang Bulan Ramadhan, Kampanye Boikot Produk Israel Digulirkan Pendukung Pro Palestina

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 13:09 WIB
Kampanye untuk menghindari kurma Israel selama Ramadhan . (Tangkapan layar Arab News)
Kampanye untuk menghindari kurma Israel selama Ramadhan . (Tangkapan layar Arab News)

LONDON, AYOSURABAYA.COM - Setidaknya lebih dari 20 ribu selebaran disebar oleh masyarakat pendukung pro Palestina yang menyeru boikot produk Israel menjelang bulan suci Ramadhan.

Seruan boikot produk Israel tersebut digelorakan pada sejumlah masjid-masjid yang ada di seluruh Inggris pada hari Jumat terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Kampanye boikot produk Israel ini merupakan dukungan komunitas Friends of Al-Aqsa yang berbasis di Inggris dan pro terhadap Palestina.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Diburu Pengadilan Internasional, Apa yang Dituduhkan?

Mereka sangat peduli untuk membela hak asasi manusia Palestina dalam upaya melindungi tempat suci Al-Aqsa.

Tak hanya itu, kampanye ini juga mendesak umat Islam yang ada di Inggris dan Eropa untuk memerikasa label produk-produk buatan Israel.

"Kampanye boikot telah mendapatkan momentum besar menjelang Ramadhan tahun ini dengan liputan pers dari Inggris ke Maroko dan Malaysia," kata FOA, seperti dikutip AyoSurabaya.com dari laman Arab News pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Baca Juga: Mahfud MD Bakal Bongkar Data Dugaan Pencucian Uang Rp300 Triliun Pegawai Kemenkeu ke DPR RI

“Berjalan sejak awal 2010-an, #CheckTheLabel telah memberikan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pemahaman publik Inggris tentang hubungan antara produk yang mereka beli dan pendudukan ilegal Israel di Palestina," imbuhnya.

"Banyak individu telah menjadi konsumen etis, yang kemudian menghindari membeli produk Israel sebagai hasilnya kampanye ini," beber FOA.

Lebih lanjut, Kepala Urusan Publik di FOA, Shamiul Joarder mengungkapkan, bahwa mereka tidak bakal memberikan uang mereka kepada Israel.

Baca Juga: Timnas Israel Jadi Peserta Piala Dunia U-20, Begini Tanggapan Dubes Palestina di Indonesia

“Dengan memeriksa label dan menghindari produk Israel, kami dapat mengirimkan pesan yang jelas: Kami tidak akan memberikan uang kami kepada negara apartheid yang melanggar hukum internasional dan membunuh anak-anak Palestina," ujarnya.

Organisasi tersebut mengatakan, bahwa Israel telah membunuh setidaknya 83 warga Palestina dalam 76 hari pertama di tahun 2023, termasuk setidaknya 16 anak-anak.

Halaman:

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X