AYOSURABAYA.COM - Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu RI, Puadi menyebut bahwa kecurangan akan tetap ada di Pemilu 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Puadi saat menghadiri acara Webinar ICMI pusat pada Minggu (28 Mei 2023).
Dalam keterangannya, Puadi menyebut bahwa Bawaslu telah menangani 23.501 dugaan pelanggaran atau kecurangan pada Pemilu 2019.
Sementara untuk kasus pada Pilkada 2020 silam, Bawaslu telah menangani sebanyak 6.470 dugaan pelanggaran atau kecurangan.
Baca Juga: Laporkan Mario Dandy Atas Dugaan Pencabulan Anak, Polisi Akan Periksa AG
Berdasarkan data tersebut, Puadi mengungkapkan akan tetap ada potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Data-data tersebut paling tidak menunjukan potensi kecurangan dalam pemilu selalu akan tetap ada. Saya ulangi lagi bahwa kecurangan dalam pemilu selalu akan tetap ada," kata Puadi, Minggu (28 Mei 2023).
Dari 23.501 kasus dugaan kecurangan pada Pemilu 2019, terdiri dari 4.506 laporan dari masyarakat dan 18.995 temuan Bawaslu.
Sementara sebanyak 6.470 dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2020, paling banyak ditemukan pelanggaran administrasi.
Baca Juga: Denny Indrayana Diduga Bocorkan Putusan MK Soal Sistem Pileg, Mahfud MD: Pembocoran Rahasia Negara
"Terdiri dari 2.119 laporan dan 4.351 temuan. Berdasarkan hasil yang penangan yang dilakukan terdapat banyak 1.802 pelanggaran administrasi ada 391 pelanggaran kode etik dan ada 226 tindak pidana pemilihan," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Disandingkan dengan Aldi Taher, Reaksi Gibran Rakabuming di Media Sosial Bikin Ngakak Warganet
Aldi Taher Tantang Debat Najwa Shihab, Warganet: Lu Betingkah Gue yang Malu!
Muhammadiyah Dukung Kejagung untuk Bongkar Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo
Gegara Gak Kebagian Tiket Konser Coldplay, Sandiaga Uno Ajak Warganet Nonton Aldi Taher
Laporan AG Terkait Dugaan Pencabulan Anak Oleh Mario Dandy, Penyidik Temukan Bukti Digital
Terpilih Kembali Jadi Presiden, Erdogan Unggul Tipis Dari Capres Oposisi Dalam Pilpres Turki 2023