AYOSURABAYA.COM -- Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang mengguncang kawasan NTT pada siang tadi merupakan jenis dangkal.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
Menurutnya, gempa NTT diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Baca Juga: Viral Video Awan Merah Disertai Petir di Jatim, Gunung Welirang Meletus? Berikut Penjelasan BMKG
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," kata Bambang dalam keterangan resminya, Selasa (14/12/2021).
Guncangan gempa bumi itu dirasakan pada beberapa daerah di NTT, mulai dari Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, hingga Lembata. Lalu, juga dirasakan hingga Tambolaka, Waikabubak, sampai Waingapu.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun, berdasarkan hasil pemodelan BMKG, menunjukkan bahwa gempa bumi itu berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada.
Baca Juga: Petisi Boikot Nikita Mirzani Viral, Ini Profil dan Biodata Nikmir
"(Status waspada) di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata. Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 centimeter di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, NTT," ujarnya.
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 4,8 yang Mengguncang Bali Sebabkan Tiga Orang Tewas
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Selatan Malang
BMKG Pastikan Gempa di Malang Tak Berpotensi Tsunami
Data Bangunan Rusak di Blitar Akibat Gempa Malang 5,3 SR pada Jumat Pagi
Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Magnitudo 4,1 Sabtu Pagi
Sering Tak Terasa, Selama 19-25 November Jatim Diguncang 19 Kali Gempa
Jember Diguncang Gempa Magnitudo 5,3 Senin Siang
Menyusul Gempa Magnitudo 7,5 BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami di Sulsel, NTT, NTB, dan Maluku
Warga Maumere Berlarian Selamatkan Diri saat Gempa NTT Magnitudo 7,4
BMKG Nyatakan Peringatan Dini Tsunami Gempa NTT Sudah Berakhir