AYOSURABAYA.COM -- Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus menunjukkan peningkatan cukup signifikan sejak awal tahun 2022. Per Senin, 10 Januari 2021, Kemenkes mencatat sebanyak 414 orang terkonfirmasi positif varian Omicron.
Menaggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, meyakini kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air masih akan melonjak dalam beberapa waktu ke depan. Namun dia meminta masyarakat tidak panik apalagi sampai khawatir.
"Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukan bahwa walaupun naiknya cepat tapi gelombang omicron ini turunnya pun cepat," kata Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa 11 Januari 2021, dikutip dari Republika.
Baca Juga: Call Center dan Nomor WA untuk Laporkan Kekerasan pada Anak dan Perempuan
Kemenkes pun berencana mengubah strategi penanganan pasien Covid-19 varian Omicron. Jika sebelumnya layanan difokuskan di rumah sakit, Kemenkes akan menggesernya untuk difokuskan ke rumah-rumah. Perubahan ini dilakukan karena angka perawatan di rumah sakit dari kasus Omicron jauh lebih sedikit.
Meskipun kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada varian delta, menurut Budi, angka perawatan di rumah sakit akan jauh di bawah delta.
Dari 414 kasus Omicron di Indonesia saat ini, hanya dua orang yang masuk kategori sedang atau membutuhkan perawatan oksigen. Keduanya berusia 58 tahun dan juga 47 tahun yang sama-sama memiliki komorbid. Sementara sebanyak 26 persen atau 114 dari 414 kasus telah dinyatakan sembuh, termasuk dua orang yang masuk kategori sedang.
Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Minta Warga Hormati Kearifan Lokal di Semeru
"Jadi kesimpulannya memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya, tapi relatif lebih ringan dari severity atau keparahannya," jelas Budi.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan sistem kesehatan di Indonesia saat ini telah siap menghadapi lonjakan kasus akibat varian Omicron.
Luhut menambahkan kenaikan kasus aktif saat ini menyebabkan terjadinya peningkatan perawatan pasien di Jawa dan Bali.
Baca Juga: Ormas Hindu Minta Polisi Cari Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru
Untuk mencegah semakin banyaknya kasus impor varian Omicron, pemerintah pun akan terus memperketat pintu masuk kedatangan di Indonesia. Tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia terbukti disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
“Presiden secara spesifik menekankan ini tadi untuk kita dianjurkan menahan diri dulu beberapa pekan ke depan untuk tidak ke luar negeri. Jadi sekali lagi, kami mohon teman-teman sekalian untuk menahan diri untuk pergi ke luar negeri kecuali sangat-sangat penting,” ujar Luhut.
Artikel Terkait
WHO Imbau Perayaan Natal Dibatalkan di Negara yang Mengalami Lonjakan Kasus Varian Omicron
Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah 2, Keduanya Baru Pulang dari London
Varian Omicron Dinilai ''Lebih Pintar'' dari Delta, Namun Tak Lebih Mematikan
Per 26 Desember 2021, Kasus Varian Omicron di Indonesia Sebanyak 46 Kasus
Australia Laporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron
Omicron Membludak, Kota Mumbai India Dilarang Rayakan Tahun Baru 2022
Pulang Liburan dari Bali, Dua Warga Surabaya Terpapar Varian Omicron
Varian Omicron Sudah Masuk Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa MInta Warga Tak Panik
Jubir Vaksinasi Covid-19 Sebutkan Ciri Paling Umum Terpapar Varian Omicron
AS Catat 1 Juta Kasus dalam Sehari, 59% Akibat Varian Omicron