AYOSURABAYA.COM-- Pada saat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, mungkin ada sebagian dari Anda yang tidak bisa menjalankan puasa satu bulan penuh sehingga mewajibkan Anda untuk mengganti hutang puasa tersebut.
Misalnya saja pada wanita haid, orang yang sedang sakit, hamil, melahirkan, maupun menyusui.
Wanita yang sedang haid pada umumnya tidak berpuasa di bulan Ramadan sebanyak 7 hari dan paling banyak 14 hari dan harus mengqadha-nya di bulan berikutnya, sampai Ramadan tiba kembali.
Baca Juga: Mana yang Harus Didahulukan, Bayar Puasa Qadha atau Puasa Syawal? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Bagaimana cara mengganti puasa jika selama hidup tidak pernah menjalankan ibadah puasa atau tidak pernah mengganti puasa, sampai Ramadan tiba kembali setiap tahunnya, sehingga jumlahnya pun tidak terhitung.
Cara yang diajarkan Ustaz Adi Hidayat:
1. Mensyukuri dahulu karena dibukakan hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berniat mengganti puasa yang telah ditinggalkan.
2. Bertobatlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala berjanji tidak akan mengulangi dan tampilkn yang lebih baik dari sebelumnya, sebagaimana surat An-nisa ayat 17, yang artinya:
"Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."
Baca Juga: MUI Jatim Sebut Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa
3. Prediksi berapa jumlah puasa yang ditinggalkan, misal selama baligh usia 17 tahun, sekarang usia 35 tahun, jadi 35 dikurang 17 tahun, berarti 30 hari dikalikan 18, kurang lebih puasa yang harus diganti sebanyak 540 hari.
"Anda mulai tunaikan ganti puasa itu, bisa anda mulai di Senin kemudian Kamis, karena pada umumnya orang banyak yang berpuasa, hingga terasa lebih ringan bagi anda untuk menunaikannya," ungkap Ustadz Adi Hidayat pada kanal YouTube muslimah hijrah ID bertajuk "Cara Mengganti Puasa yang Sudah Lupa Jumlahnya" tayang pada 5 April 2020.
Setiap berpuasa Senin Kamis niatkan sebagai puasa ganti, setelah terbiasa dan puasa menjadi ringan, mulailah dengan puasa Nabi Daud, yaitu puasa selang seling, hari ini puasa besok tidak, dan begitu seterusnya, kecuali hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.
Baca Juga: Tawuran di Desa Sepanjang Pulau Sumenep, Lima Orang Terluka Serius
"Setelah terbiasa baru mungkin anda bisa latih dengan puasa Daud," terang Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan bahwa Allah tidak butuh puasa hamba-hamba-Nya, yang kita lakukan hanyalah menunjukkan bahwa kita mau berubah untuk mendapatkan Ridha Allah.
"Allah tidak butuh dengan puasa anda, yang paling penting dari Puasa itu adalah kita menunjukkan kepada Allah bahwa kita sudah berubah, lebih baik lagi untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala," bebernya lagi.
Baca Juga: Niat, Asal-usul, dan Tanggal Puasa Ayyamul Bidh
Mengqadha puasa semampunya, meskipun kita tahu Jumlahnya secara pasti, tetapi kita dapat memprediksi.
Insyaallah jika sebelum lunas, Allah sudah mencabut nyawa kita, sudah dicatat niat dalam mengganti puasa tersebut.
"Mudah-mudahan jika pun kita sedang menunaikan, diwafatkan oleh Allah, Allah menerima taubat kita dan amalan kita diterima dan wafat dalam keadaan husnul khotimah, wallahu ta'ala a'lam bishawab," ucap Ustaz Adi Hidayat di akhir video.
Demikianlah penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai cara mengganti hutang puasa. Semoga bermanfaat. ***
Artikel Terkait
Contoh Teks Ceramah Kultum Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan Mengenai Waktu dan Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
Doa Hari Kedua Puluh Delapan Ramadhan 1443 H, Sabtu 30 April 2022
Jadwal Imam Qiyamul Lail Ramadhan 1443 H di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Sabtu 30 April 2022
Kumpulan Puisi Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Dor! Tradisi Menyalakan Petasan saat Ramadhan di Sampang Madura Berakhir Tragis, Warganet: Biarin Udah Risiko
Mana yang Harus Didahulukan, Bayar Puasa Qadha atau Puasa Syawal? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat