MAGETAN,AYOSURABAYA.COM– Ratusan ternak di Kabupaten Magetan dan Ngawi terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski demikian beberapa diantaranya sudah menunjukkan gejala sembuh.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Nur Haryani mengatakan, dari data yang dihimpun per Rabu 25 Mei 2022 siang dilaporkan terdapat 246 sapi yang dinyatakan positif PMK.
“Tapi belum ada laporan sapi yang mati karena terinfeksi PMK atau sampai dipotong paksa,” ujarnya sebagaimana dilansir suarajatim.id.
Baca Juga: Musim Pancaroba Curah Hujan Tinggi Hingga Mei, Warga Gresik Diminta Waspada DBD
Adapun ratusan sapi yang dinyatakan positif PMK tersebut tersebar di 51 desa di 14 kecamatan. Jumlah tersebut dikatakan Haryani melonjak tajam. Pasalnya dua hari lalu jumlah sapi yang terinfeksi PMK baru sebanyak 105 ekor yang tersebar di 21 desa dan 12 kecamatan. Artinya kurang dari sepekan jumlah kasus PMK di Kabupaten Magetan sudah meningkat 100 persen lebih dan makin meluas.
Karena itu, pihaknya pun terus melakukan pengobatan rutin serta mensosialisasikan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan kandang ternak dan membatasi siapa saja yang masuk area kandang untuk mengurangi penularan PMK.
“Saat ini ada 20 ekor sapi yang sudah menunjukkan perkembangan ke arah sembuh. Perawatan masih berlanjut untuk sapi lain yang terjangkit,” kata Haryani.
Baca Juga: Horee! Wisata Perahu Kalimas Bisa Dinikmati Warga Mulai Akhir Pekan Ini
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Ngawi. Sehingga membuat pemerintah daerah setempat melakukan kebijakan pemeriksaan ternak sebelum masuk pasar hewan. Salah satunya di Pasar Hewan Legi.
Artikel Terkait
Antisipasi PMK di Ponorogo, Aparat Gabungan Lakukan Penyekatan di Perbatasan Jatim dengan Jateng
Temukan Hewan Ternak Positif PMK, Pemkot Surabaya Lockdown Wilayah di Dua Kecamatan
Penyebaran Wabah Meningkat, 224 Sapi di Jombang Terindikasi PMK
1.349 Ternak di Mojokerto Terpapar Virus PMK, Sembuh 133 Ekor
Hewan Ternak di Mojokerto Sembuh dari PMK Jadi 995 Ekor