PMK di Jawa Timur Makin Meluas, Ratusan Ternak di Magetan dan Ngawi Terinfeksi

- Rabu, 25 Mei 2022 | 21:40 WIB
Empat kabupaten di Jawa Timur darurat wabah PMK. (dok Republika)
Empat kabupaten di Jawa Timur darurat wabah PMK. (dok Republika)

MAGETAN,AYOSURABAYA.COM– Ratusan ternak di Kabupaten Magetan dan Ngawi terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski demikian beberapa diantaranya sudah menunjukkan gejala sembuh.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Nur Haryani mengatakan, dari data yang dihimpun per Rabu 25 Mei 2022 siang dilaporkan terdapat 246 sapi yang dinyatakan positif PMK.

“Tapi belum ada laporan sapi yang mati karena terinfeksi PMK atau sampai dipotong paksa,” ujarnya sebagaimana dilansir suarajatim.id.

Baca Juga: Musim Pancaroba Curah Hujan Tinggi Hingga Mei, Warga Gresik Diminta Waspada DBD

Adapun ratusan sapi yang dinyatakan positif PMK tersebut tersebar di 51 desa di 14 kecamatan. Jumlah tersebut dikatakan Haryani melonjak tajam. Pasalnya dua hari lalu jumlah sapi yang terinfeksi PMK baru sebanyak 105 ekor yang tersebar di 21 desa dan 12 kecamatan. Artinya kurang dari sepekan jumlah kasus PMK di Kabupaten Magetan sudah meningkat 100 persen lebih dan makin meluas.  

Karena itu, pihaknya pun terus melakukan pengobatan rutin serta mensosialisasikan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan kandang ternak dan membatasi siapa saja yang masuk area kandang untuk mengurangi penularan PMK

“Saat ini ada 20 ekor sapi yang sudah menunjukkan perkembangan ke arah sembuh. Perawatan masih berlanjut untuk sapi lain yang terjangkit,” kata Haryani.

Baca Juga: Horee! Wisata Perahu Kalimas Bisa Dinikmati Warga Mulai Akhir Pekan Ini

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Ngawi. Sehingga membuat pemerintah daerah setempat melakukan kebijakan pemeriksaan ternak sebelum masuk pasar hewan. Salah satunya di Pasar Hewan Legi.

Dimana setiap kendaraan yang masuk baik truk dan pick up harus berhenti dan diperiksa petugas yang memeriksa identitas pengemudi dan pedagang berikut kondisi ternak.

Total ada 132 kendaraan yang diperiksa, total 39 kendaraan harus kembali ke daerah asal, 11 ekor sapi diduga terjangkit PMK.

Namun, sebagian pedagang tidak langsung pulang melainkan menggelar dagangan di jalan di luar pasar hewan meski tetap sepi pembeli di tengah wabah PMK.

Sebagian bahkan menukar kendaraan mereka dengan kendaraan milik warga lokal Ngawi atau menukar pengemudi yang warga asli Ngawi demi meloloskan diri untuk masuk pasar hewan Ngawi.***

 

Halaman:

Editor: Wijayanti Putrisejati

Sumber: Suarajatim.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X