AYOSURABAYA.COM - Serangan udara Israel makin brutal ke Palestina, menghancurkan apartemen, rumah dan perkantoran serta membunuh warga sipil tak berdosa di Kota Gaza, dalam sebuah laporan pada hari Rabu, 10 Agustus 2022.
Koresponden lapangan surat kabar James Rothwell dan Siham Shamalakh melaporkan dari Menara Palestina, di mana para warga sekitar terpaksa untuk menghindar, menyusul serangan udara Israel pada hari Jumat yang menyebabkan kematian dan kehancuran.
Para wartawan di Gaza Palestina menemukan pakaian, sofa, dan bagian lain dari kehidupan mereka telah terkubur di bawah dinding yang runtuh.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Adakan Pertemuan Bahas Konflik Israel dan Palestina
Para wartawan lapangan tersebut, menceritakan apa yang mereka lihat di area komplek warga sipil yang menjadi sasaran rudal Israel.
"Di satu ruangan, yang dimiliki oleh delapan keluarga, bercak darah ada di dinding. Udara penuh dengan asap dan bau kimia yang tajam yang diduga bekas serangan rudal," seperti dilansir AyoSurabaya.com dari laman Arab News pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Kehancuran itu terjadi ketika Israel melancarkan serangan terbesarnya di wilayah Palestina sejak Mei 2021. Serangan rudal pada hari Jumat menewaskan Tayseer Al-Jabari, seorang komandan Jihad Islam.
Baca Juga: Arab Saudi Mengecam atas Serangan Israel di Masjid Al Aqsa, Ini Pelanggaran Hukum Internasional!
Khalil Kanoon, yang tinggal di menara, mengatakan kepada Telegraph, bahwa dia dan keluarganya sedang duduk untuk makan siang ketika rudal menghantam. Dia melaporkan tujuh rudal menghantam gedung, tempat dia tinggal bersama keluarganya.
“Ibu saya, istri saya dan saya berada di dapur dan anak-anak saya bermain di kamar tidur,” kata Kanoon.
“Saya memberi tahu istri saya bahwa sepertinya Israel akan menyerang Gaza, dan sebelum saya menyelesaikan kalimat itu, kami mendengar ledakan yang sangat besar dan jendela pecah. Ada teriakan dan kami mendengar ledakan dari segala arah.”
Baca Juga: Pimpinan Jihad Islam Palestina Terbunuh saat Serangan Udara Israel Dilancarkan di Gaza
Kanoon mengatakan kepada Telegraph, bahwa dia dan keluarganya lolos dari kehancuran, berlari melalui pecahan kaca tanpa alas kaki, tetapi ibunya terluka di tangan.
Serangan udara di gedung itu adalah serangan pembuka dalam pemboman tiga hari yang menewaskan 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, dan melukai ratusan lainnya.
Artikel Terkait
Iran Gagalkan Serangan Teroris di Wilayahnya yang Diduga Dilakukan Israel, Ini Kata Kementerian Setempat
Iran Beri Ancaman Serius Terhadap Serangan Udara Israel di Jalur Gaza Palestina
Jumlah Korban di Gaza Palestina Terus Meningkat Akibat Serangan Udara Israel yang Membabi Buta!
Pimpinan Jihad Islam Palestina Terbunuh saat Serangan Udara Israel Dilancarkan di Gaza
Arab Saudi Mengecam atas Serangan Israel di Masjid Al Aqsa, Ini Pelanggaran Hukum Internasional!
Pasca Serangan Brutal Israel di Jalur Gaza, Dubes Palestina: Dewan Keamanan PBB akan Rapat senin Ini
Dewan Keamanan PBB Adakan Pertemuan Bahas Konflik Israel dan Palestina