Warga Sipil di Palestina Tewas setelah Ditembaki oleh Tentara Israel

- Selasa, 13 September 2022 | 12:20 WIB
Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah tersangka penyerang merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.  (AFP)
Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah tersangka penyerang merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal. (AFP)

AYOSURABAYA.COM - Salah seorang warga sipil di Palestina akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, lima hari setelah ditembak oleh tentara Israel selama pembongkaran rumah di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengkonfirmasi terkait warga sipil Palestina yang tewas tersebut.

"Kematian pemuda itu, Hamad Mustafa Hussein Abu Jelda (24) setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di kamp Jenin beberapa hari yang lalu," tulis pernyataan itu.

Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Mengapa Israel Bisa Berkembang dan Bertahan Jadi Negara Maju

Dilansir AyoSurabaya.com dari laman Arab News pada Selasa, 13 September 2022, sumber keamanan di Jenin mengatakan, bahwa Abu Jelda telah ditembak selama serangan tentara Israel di kamp Jenin Selasa lalu untuk menghancurkan rumah Raad Hazem, yang membunuh tiga orang Israel dalam serangan penembakan mematikan di Tel Aviv.

Hazem melakukan penembakan di distrik kehidupan malam Dizengoff Street di Tel Aviv pada 7 April, sebelum akhirnya ditembak mati setelah pencarian besar-besaran.

Ayahnya Fathi dan saudara Hamam keduanya dicari oleh Israel.

Baca Juga: Israel Tolak Membebaskan Dua Orang Tahanan Palestina, Picu Ketegangan Kedua Belah Pihak

Sebuah petisi oleh keluarga Hazem untuk mencegah pembongkaran ditolak oleh mahkamah agung Israel pada 30 Mei.

Penembakan Tel Aviv adalah bagian dari gelombang serangan mematikan terhadap sasaran Israel, sebagian besar oleh warga Palestina.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan hampir setiap malam di kota-kota Tepi Barat dan kota-kota yang telah menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk pejuang.

Baca Juga: Presiden Palestina Mengunjungi Turki untuk Memenuhi Undangan dari Erdogan

Senin lalu, kepala angkatan bersenjata Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan “sekitar 1.500 buronan ditangkap dan ratusan serangan dicegah” dalam operasi tersebut.

Aktivis hak asasi manusia mengatakan, kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah tersangka penyerang merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.

Halaman:

Editor: Setyo Adi Nugroho

Sumber: Arab News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ulama Tersohor Dunia Yusuf Al Qaradhawi Meninggal Dunia

Selasa, 27 September 2022 | 06:27 WIB

7 Fakta Xi Jinping Hingga Disebut Jadi Tahanan Rumah

Senin, 26 September 2022 | 13:53 WIB
X