Viral! Nadiem Makarim Bongkar Shadow Organization di Kemdikbud Ristek

AYOSURABAYA.COM – Bertemu PBB guna membahas transformasi pendidikan, Menteri Kemdikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa ada sebuah shadow organization yang bekerja dengan kementeriannya.

Organisasi bayangan ini dikatakan oleh mantan CEO Gojek tersebut mencapai 400 orang, yang bahkan tidak terlibat dalam tubuh birokrasi Kemdikbud Ristek.

Anehnya, justru 400 orang tersebut dapat mempengaruhi ide dan konsepnya di dalam dunia pendidikan Indonesia, sehingga orang bertanya di mana peran dari Kemdikbud Ristek itu sendiri.

Penjelasan tersebut disampaikan Nadiem melalui medium United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB pada Kamis, 22 September 2022 kemarin.

Baca Juga: Hari Ini Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 45? Ini Tanda Lolos Seleksi

Ia mengatakan kalau 400 orang yang dibicarakannya itu bukanlah vendor untuk kementerian.

Dalam tim tersebut, sejumlah leader bisa dianggap setara dengan Direktur Jenderal (Dirjen) pada direktorat yang ada di Kemendikbud.

“Kami saat ini memiliki 400 orang sebagai product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai Organisasi Bayangan untuk Kementerian,“ kata Nadiem Makarim dalam potongan video yang diunggah pengguna Twitter @ShamsiAli2.

“Tim ini beranggotakan 400, dan bukan vendor bagi kementerian. Setiap product manager dan ketua tim memiliki posisi hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapa di antaranya hadir di sini,” bebernya dalam acara yang berlangsung di New York, Amerika Serikat tersebut.

Ungkapan yang dianggap misterius terkait dengan shadow organization ini agaknya telah membuat banyak orang berspekulasi.

Baca Juga: Gratis! Pemerintah Siap Bagi-Bagi Kompor Listrik, Mulan Jameela: Masakan Indonesia Bukan Masakan Orang Bule

Terlebih tahun ini sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Kemdikbud Ristek banyak membuat guru tak puas.

Seperti dengan keluarnya RUU Sisdiknas yang menimbulkan kegaduhan karena dianggap merugikan.

RUU Sisdiknas ini banyak dibantah oleh persatuan pendidik karena dianggap tidak memihak guru, terutama terkait mengenai hilangnya pasal tentang Tunjangan Profesi Guru.