Akibatnya, para penonton di stadion berhamburan. Dilaporkan, para korban mengalami sesak nafas, pingsan, hingga terinjak-injak.
Baca Juga: Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh Persib Gelar Shalat Ghaib
Kendati nyawa yang meninggal di dalam lapangan, ratusan lainnya meninggal karena tak tertolong.
Fasilitas kesehatan setempat pun tak bisa melakukan upaya lebih, karena tenaga dan fasilitas pertolongan yang terbatas.
Hingga belasungkawa dari FIFA, hingga kini federasi sepakbola dunia tersebut belum menyatakan sikap terkait dugaan pelanggaran dan sanksi yang mungkin diterapkan pada kompetisi di Indonesia.
Artikel Terkait
Terbelakang, Tragedi Gas Air Mata di Peru 1964 Diulang Indonesia di Kanjuruhan
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Status Tuan Rumah Arema FC Hilang di Sisa Liga 1
Jokowi Minta Liga 1 Distop Sementara, Sekedar Evaluasi Cukup?
Kanjuruhan Berdarah: Alasan Aparat Diduga Lakukan Tindakan Ilegal pada Laga Arema vs Persebaya
5 Dampak Tragedi Kanjuruhan: Absen Laga FIFA, Timnas Indonesia Gagal Main, Piala Dunia Gagal Digelar
Banyak Anak Meninggal di Tragedi Kanjuruhan, Netizen: Pembunuhan Keji dan Tidak Becus
Membandingkan Aksi Turun Lapangan Suporter Laga Arema vs Eropa, Kenapa di Sini Tumbangkan Nyawa?