Kumpulan Kesaksian Tragedi Kanjuruhan, Mulai Kengerian di Pintu 13 Hingga Saling Tindih di Tangga

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 13:54 WIB
Kumpulan kesaksian Tragedi Kanjuruhan mulai kengerian di pintu 13 hingga suporter saling tindih di tangga. (Twitter/@JesWashington)
Kumpulan kesaksian Tragedi Kanjuruhan mulai kengerian di pintu 13 hingga suporter saling tindih di tangga. (Twitter/@JesWashington)

AYOSURABAYA.COM -- Banyak kesaksian Tragedi Kanjuruhan beredar di sejumlah sosial media. Kesaksian itu diceritakan suporter atau mereka yang hadir di stadion.

Melansir Suara.com, kesaksian beberapa orang bisa menggambarkan situasi saat Tragedi Kanjuruhan terjadi. Mulai dari kengerian di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang hingga korban saling tindih di tangga.

Tragedi Kanjuruhan ini membuka mata semua orang mengenai upaya penyelamatan diri setiap orang di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 usai laga Arema vs Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Tragedi Kanjuruhan Versi Suporter Aremania Usai Laga Arema vs Persebaya

Insiden mematikan yang kini disebut sebagai Tragedi Kanjuruhan ini nyatanya bukan bentrok antar suporter seperti yang sudah-sudah. Namun justru bentrok pendukung Arema alias Suporter Aremania dengan pihak pengamanan baik dari Polri maupun TNI.

Korban Tragedi Kanjuruhan tak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak dan remaja, wanita dan pria menjadi korban tewas hingga luka-luka yang menjadi sejarah kelam sepak bola tanah air, sekaligus dikenang sebagai sejarah hitam dunia.

Penuturan beberapa suporter di lokasi kejadian, dikumpulkan AyoSurabaya dari Suara.com cerita Tragedi Kanjuruhan mulai dari kengerian di pintu 13 hingga kondisi saling tindih di tangga Stadion.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Foto Jessica Washington di Twitter Jadi Saksi Bisu Kepanikan dan Kekecewaan

Kesaksian 1 Tragedi Kanjuruhan

Perempuan, lelaki, hingga anak kecil berdesak-desakkan di hadapan gerbang keluar Stadion Kanjuruhan. Dari arah lapangan, polisi terus menembakkan gas air mata. Sementara gerbang terkunci rapat-rapat. Di Pintu 13, nyawa mereka melayang.

KOPI HITAM pesanannya belum lagi habis diseruput, ketika Eko Arianto mendengar suara menggelegar dari dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

“Tar… taarr…taaarrr….”

Malam belum begitu larut, tapi untuk ukuran pertandingan sepakbola di Indonesia, pukul sepuluh malam sudahlah hilir.

Di dalam stadion, wasit baru saja meniup peluit mengakhiri laga derby klasik Arema Malang versus Persebaya Surabaya. Tuan rumah kalah dengan skor 3-2.

Baca Juga: Viral Penjual Dawet Jadi Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan, Warganet : Gak Ono Bakul Dawet Dek Pintu 3

Halaman:

Editor: Reny Diana Putri

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X