AYOSURABAYA.COM -- Kabar pilu, datang dari pemuda 22 tahun asal Halmahera Utara yang akibat unggahan status WA, dirinya harus dikejar polisi dan digiring ke Polres.
Setiba di Polres Halmahera Utara, pria 22 tahun itu mengakui mengalami tindak penyiksaan oleh oknum polisi yang menangkapnya karena status WA yang dibuat.
status WA pemuda 22 tahun itu dianggap melecehkan sehingga oleh oknum anggota Polisi di Polres dirinya harus dihukum tanpa sistem yang tercantum di Undang-Undang Dasar.
Pria tersebut diketahui mengaku bernama Yolius yang melaporkan kejadian tragisnya kepada Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Laporan tersebut diterbitkan oleh mereka pada 5 Oktober 2022 Pukul 5.23 WIB.
Tidak sekedar dianiaya, Yolius juga harus tunduk memohon maaf kepada anjing pelacak yang dimiliki sang oknum polisi.
Hal tersebut bermula dari tindakannya menerbitkan unggahan status di WA, dengan dirinya dinamai kontaknya dengan panggilan ‘Ongen Tijono’.
Baca Juga: Ferdy Sambo Minta Putri Candrawathi Dibebaskan, Masih Yakini Istrinya Tidak Bersalah
Unggahan itu berupa foto sosok Polisi sedang bersama anjing pelacaknya, dengan diberi keterangan kurang lebih begini “Tara mampu tangan ding tangan krik dong pake anjing pelacak”.
Sebuah bentuk pengungkapan ekspresi terhadap institusi Polisi yang dibuat oleh Yolius untuk dapat dilihat orang yang masuk kontak WA-nya.
Status itu ia buat pada 18 September 2022 lalu, dan 2 hari kemudian atau tepatnya tanggal 20. Yolius tanpa tedeng aling-aling harus menerima pukulan di wajahnya ketika ia tahu Polisi datang ke rumahnya.
Bahkan tanpa bicara dan menanyai sebab musabab kedatangan aparat, dirinya harus menerima lebam di bawah mata akibat pukulan itu.
Baca Juga: Link Download Resmi GTA SA Bisa Main GTA San Andreas di Android Versi Rockstar Games
Artikel Terkait
Kapolri Tawarkan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Polisi, Netizen Bereaksi
Baim Wong dan Paula Verhoeven Bakal Terancam Pidana Gegara Konten Prank Polisi Soal KDRT
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Dikritik Warganet, Lantaran Tawarkan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Masuk Polisi
Tragedi Kanjuruhan: Suporter Turun Lapangan Minta Polisi Agar Tak Pakai Gas Air Mata Justru Dapat Pukulan
Viral Pengakuan Penjual Dawet Jadi Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan: Ada Suporter Mabuk, Kepala Polisi Dipukul
Gas Air Mata Dilarang FIFA, PSSI Klaim Polisi Sudah Tahu
Kesaksian Lengkap Suporter di Tragedi Kanjuruhan: Polisi Pengamanan Biasanya Matikan Lampu Bukan Gas Air Mata
Gema Tragedi Kanjuruhan di UCL Bayern Munchen, Suporter: 100 Orang Lebih Dibunuh Polisi!
Tragedi Kanjuruhan: Bukan Cuma Video dan Akunnya, Kelpinbotem Juga Sempat Hilang Diciduk Polisi
Masih Panas Kanjuruhan, Kini Polisi Bikin Viral Lagi Doakan TNI tak Panjang Umur