Perkaya Kesusastraan Prancis, Annie Ernaux Sabet Nobel 2022: Ikuti Langkah Henri Bergson dan Albert Camus

- Jumat, 7 Oktober 2022 | 07:21 WIB
 Albert Camus, Henri Bergson dan kini Annie Ernaux memenangi Nobel 2022, maka kesusastraan Prancis semakin gemuk (Tangkapan layar instagram.com/ernaux_looks )
Albert Camus, Henri Bergson dan kini Annie Ernaux memenangi Nobel 2022, maka kesusastraan Prancis semakin gemuk (Tangkapan layar instagram.com/ernaux_looks )

AYOSURABAYA.COM -- Nobel 2022 baru saja diumumkan, dengan wanita 82 tahun Annie Ernaux memenangi penghargaan yang pernah diraih Henri Bergson dan Albert Camus itu.

Henri Bergson dan Albert Camus sendiri merupakan bekas penerima penghargaan ini di masa lalu sebagai orang berkewarganegaraan serupa Annie Ernaux untuk Novel 2022.

Menangnya Annie Ernaux dalam Nobel 2022 ini sekaligus menjadi bentuk menggemukkan kesusastraan Prancis, karena menjadi negara dengan jumlah pemenang terbanyak, dan Henri Bergson serta Albert Camus adalah bagian darinya.

Baca Juga: Pertamina Buka Lowongan Kerja Bulan Ini, Perhatikan Ini Sebelum Melamar!

Melalui penyambutan, badan Nobel mengungkapnya sebelum memberi penghargaan tersebut kepada Annie.

"atas keberanian dan ketajaman klinis yang ia gunakan dalam mengungkapkan akar, kerenggangan, dan pengekangan kolektif dari ingatan pribadi," tulis pada akun resmi The Nobel Prize pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Sastrawan asal Prancis sendiri diketahui merupakan yang paling sering bolak balik digetok penghargaan ini.

Tercatat, dengan Annie, maka Prancis telah menorehkan 17 orang dalam sejarah Nobel.

Baca Juga: Resmi, Polri Ungkap Dalang Tragedi Kanjuruhan Berupa 3 Polisi Hingga Direktur PT LIB Beserta 2 Panpel

Namun, terakhir kali orang Prancis sebelum Annie, terjadi pada 2014 dengan sosok Patrick Modiano yang merupakan novelis memenanginya.

Mungkin juga, Ernaux adalah yang pertama dalam kategori otobiografi yang menyabet Nobel.

Sejauh ini, banyak dicatat pemenang Nobel kesusastraan dimenangi oleh penulis novel seperti Albert Camus, puisi seperti T.S. Eliot, serta filsafat dengan Henri Bergson, Bertrand Russell hingga Jean-Paul Sartre diantaranya.

Otobiografi sendiri adalah bentuk karya tulis yang mengisahkan tentang pemikiran serta kehidupan dari dirinya sendiri.

Baca Juga: Tambahan Anggaran Rp5 Triliun, Kartu Prakerja Gelombang 47 Dapat Lebih dari Rp3,55 Juta?

Sementara biografi, ditulis oleh orang lain tentang orang lain. Pearl S. Buck asal Amerika Serikat adalah pemenang atas kategori ini pada 1938.

Meski bagian besar Ernaux mengerjakan otobiografi, ia juga menulis beberapa cerita dalam novel.

Kemenangan Nobel 2022 ini akan membuatnya juga sedikit kaya secara materi, karena akan serah terima uang kurang lebih 14 miliar Rupiah, konversi dari 10 juta Krona Swedia.

Baca Juga: Profil Ahmad Hadian Lukita, Dirut PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan

"Annie Ernaux, 82, dikenal dengan novel-novel sederhananya yang menggambarkan pengalaman pribadi di dalam sebuah kelas dan gender", ucap juri.

Saat menyerahkan penghargaan tersebut, akademi mencatat "konsekuensi universal dari karyanya yang dapat menjangkau semua orang." pungkas Mats Malm, seorang sekretaris tetap Akademi Swedia, saat mengumumkan kemenangan di Stockholm, Swedia.

Wanita kelahiran Lillebonne tersebut, dikenal karena penggunaan bahasa yang ringan, relevan, dan sederhana.

Namun di balik itu, isu yang ia kemukakan dalam tulisan dianggap sangat baik dan kuat dalam membongkar paradigma di masyarakat Prancis.

Baca Juga: Kapolri Umumkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan dan Perannya, Termasuk 10 Polisi Dimutasi

"Dalam tulisannya, Ernaux secara konsisten dan dari sudut yang berbeda, meneliti kehidupan yang ditandai oleh perbedaan yang kuat mengenai jenis kelamin, bahasa dan kelas. Karyanya tanpa kompromi, ditulis dalam bahasa sederhana, dan tergores bersih." jelas Swedish Academy.

Pada tahun lalu, penghargaan Nobel jatuh ke tangan penulis asal Tanzania, Afrika, Abdulrazak Gurnah.

Kemenangan Annie Ernaux di Nobel 2022 sekaligus membuka jelas kalau Prancis masih menjadi kiblat unik soal kesusastraan. Henri Bergson sendiri memenanginya berkat karya filsafat, sedangkan Albert Camus selain menulis filsafat ia juga novelis dan esais.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ulama Tersohor Dunia Yusuf Al Qaradhawi Meninggal Dunia

Selasa, 27 September 2022 | 06:27 WIB

7 Fakta Xi Jinping Hingga Disebut Jadi Tahanan Rumah

Senin, 26 September 2022 | 13:53 WIB
X