Ales Bialiatski Akhirnya Memenangkan Nobel 2022 Perdamaian: Penentang Pelanggaran HAM Perang Rusia Ukraina

- Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:11 WIB
Ales Bialiatski dan 2 Organisasi HAM memenangkan Nobel 2022 perdamaian  (Foto: Tangkapan layar Instagram.com/bialiatski)
Ales Bialiatski dan 2 Organisasi HAM memenangkan Nobel 2022 perdamaian (Foto: Tangkapan layar Instagram.com/bialiatski)

AYOSURABAYA.COM – Baru saja, Nobel 2022 kategori perdamaian dijatuhi kepada Ales Bialiatski. Seorang advokat dan aktivis Hak Asasi Manusia HAM Belarus yang mengecam perang Rusia Ukraina beberapa waktu terakhir.

Nobel 2022 yang diberikan oleh Komite Nobel Norwegia tersebut menjadikan penantian penghargaan bagi Ales Bialiatski berakhir. Dirinya vokal dalam menentang kejahatan perang Rusia Ukraina yang menyangkut HAM.

Pengumuman Nobel 2022 perdamaian ini dilakukan pada Jumat, 7 Oktober 2022 dengan Ales Bialiatski bersama Pusat Kebebasan Sipil menjadi penerima penghargaan dan organisasi HAM Memorial.

Baca Juga: Amerika Serikat Beri Peringatan Kepada Turki atas Hubungan Diplomatik Terhadap Rusia

Melalui website resminya, Nobel Prize mengumumkan penghargaan tersebut.

Penerima Hadiah Perdamaian mewakili masyarakat sipil di negara asal mereka.

Mereka telah bertahun-tahun mempromosikan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak dasar warga negara.

Mereka telah melakukan upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan.

Bersama-sama mereka menunjukkan pentingnya masyarakat sipil untuk perdamaian dan demokrasi.

Hadiah Perdamaian tahun ini diberikan kepada advokat hak asasi manusia Ales Bialiatski dari Belarus, organisasi hak asasi manusia Rusia Memorial dan organisasi hak asasi manusia Ukraina Pusat Kebebasan Sipil.

Baca Juga: BSU Tahap 5 Cair Senin Pekan Depan! Pekerja Kena PHK Masih Bisa Dapat Rp600 Ribu?

Ales Bialiatski adalah salah satu penggagas gerakan demokrasi yang muncul di Belarusia pada pertengahan 1980-an.

Ia telah mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan demokrasi dan pembangunan damai di negara asalnya.

Antara lain, mendirikan organisasi Viasna (Musim Semi) pada tahun 1996 sebagai tanggapan terhadap amandemen konstitusi kontroversial yang memberi presiden kekuasaan diktator dan yang memicu demonstrasi luas.

Halaman:

Editor: Setyo Adi Nugroho

Sumber: nobelprize.org

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ulama Tersohor Dunia Yusuf Al Qaradhawi Meninggal Dunia

Selasa, 27 September 2022 | 06:27 WIB

7 Fakta Xi Jinping Hingga Disebut Jadi Tahanan Rumah

Senin, 26 September 2022 | 13:53 WIB
X