AYOSURABAYA.COM - Kepercayaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan menunjuk Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim belum sebulan, namun sang anggota harus ditahan dan terancam pemecatan dari Polri.
Teddy Minahasa tak bisa mengawal Tragedi Kanjuruhan sebagaimana amanat Listyo setelah Irjen Nico Afinta dicopot dari jabatan Kapolda Jatim karena tragedi itu. Dugaan bisnis narkoba Teddy terlanjur terkuak, hingga posisi itu urung diberikan untuknya.
Listyo kemudian menunjuk Irjen Toni Harmanto untuk menggantikan Teddy Minahasa yang batal menjadi Kapolda Jatim. Toni sendiri sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumsel.
Profil Irjen Toni Harmanto
Perwira tinggi Polri lulusan Akpol tahun 1988 ini terlahir tidak lama setelah peristiwa G30S PKI atau lima hari setelahnya pada 5 Oktober 1965.
Menyadur Suara.com (jaringan AyoSurabaya.com), sebelum menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur dia, mengabdi di Sumsel sebagai Kapolda terhitung sejak Agustus 2021.
Meski baru setahunan menjabat, dirinya fokus terhadap pemberantasan tambah ilegal. Salah satu upaya itu terlihat pada ilegal driling di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Baca Juga: Oktober Ini Polri Direpotkan 5 Urusan Viral, dari Kanjuruhan hingga Teddy Minahasa
Aktivitas di pertambangan ilegal ini dikabarkan sempat membuat seorang warga setempat meregang nyawa.
Artikel Terkait
Dulu saat di Sumbar Berantas Judi Online, Begitu di Jatim Teddy Minahasa Malah Diberantas Karena Narkoba
Teddy Minahasa Ditangkap Sebelum Temui Jokowi, Soal Tragedi Kanjuruhan?
Laporan Tragedi Kanjuruhan TGIPF ke Jokowi: Penyebab Kematian Karena Gas Air Mata
Lindungan Shin Tae-yong tak Mempan, Pemerintah Desak PSSI Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan
Laporan Tragedi Kanjuruhan TGIPF ke Jokowi: PSSI Harus Bertanggung Jawab