AYOSURABAYA.COM - Rencana kedatangan utusan khusus Amerika Serikat ke Indonesia dalam rangka memajukan Hak LGBTQI+ mendapatkan pertentangan.
Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan belum menerima konfirmasi mengenai rencana kunjungan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Memajukan Hak LGBTQI+ Jessica Stern ke Indonesia.
"Kita perlu mengonfirmasi dulu apakah betul kunjungan itu akan dilakukan, sehingga sekarang saya tidak bisa berkomentar lebih jauh," kata Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah, seperti dilansir Republika.co.id pada Jumat (2/12/2022).
Baca Juga: Resmi UMP 2023 Banten Naik 6,4 Persen, UMK Kabupaten Tangerang Jadi Rp4,5 Juta, Begini Rumusnya
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS dalam situs resminya mengumumkan rencana perjalanan Stern ke Vietnam, Filipina, dan terakhir Indonesia pada 7-9 Desember 2022.
Selama kunjungan tersebut, Stern disebut akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil untuk mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk memajukan hak orang-orang LGBTQI+.
Rencana kunjungan tersebut menimbulkan kontroversi di Indonesia. Penolakan tegas datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai kedatangan Stern bisa merusak nilai luhur agama dan budaya, karena dari enam agama yang diakui di Indonesia tidak ada satu pun yang menoleransi praktik LGBTQI+.
Sementara Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi mengatakan tidak mempersoalkan kehadiran Stern asalkan dia tidak melakukan kampanye LGBTQI+ di Indonesia. Gus Fahrur meminta Stern untuk memahami bahwa LGBTQI+ merupakan perilaku penyimpangan sosial yang tidak sesuai dengan norma, moral, etika, agama, dan nilai bagi warga Indonesia.
Ia bahkan menyinggung perilaku LGBT juga diartikan penyimpangan kodrat dan fitrah manusia. Manusia, kata dia, sejatinya diciptakan dalam dua jenis untuk berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: 9 Tempat Wisata Terdekat dari Jawa Timur yang Terkenal dan Instragamable, Apa Saja?
Pada Juni 2021, Jessica Stern ditunjuk langsung oleh Presiden Joe Biden sebagai Utusan Khusus AS untuk memajukan Hak Asasi Manusia Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan Interseks (LGBTQI+). Stern bertugas mengawasi implementasi Memorandum Presiden 4 Februari 2021 tentang Memajukan Hak Asasi Manusia LGBTQI+ di Seluruh Dunia.
Sebelum bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS, Stern memimpin OutRight Action International, organisasi hak asasi manusia LGBTQI+ global terkemuka. Ia menjabat sebagai direktur eksekutif selama 10 tahun.
Artikel Terkait
Cegah Ancaman Gaya Hidup LGBT, Pemerintah Negara Bagian Johor Buat Program yang Berfokus pada Anak Muda
Bukannya Fokus di Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Jerman Malah Sibuk Urus Ban Kapten LGBT
Ini Alasan Ban One Love Dilarang di Piala Dunia 2022 Qatar, Apakah Karena Promosi LGBT?
Habib Rizieq Keluhkan Acara Reuni 212 Banyak Tantangannya sebelum Digelar di Masjid At-Tin
Contoh Khutbah Jumat Terbaru Edisi Bulan Desember 2022 Berjudul Sabar Atas Kesulitan Hidup
MP3 Juice: Download Video YouTube Jadi Lagu MP3 Tanpa Aplikasi dan Gratis, Begini Tutorialnya
Mahasiswi di Malang Ini Bawa Truk saat Gelaran Wisuda, Begini Reaksi Warganet