Hati-hati! Badai Dahsyat Jabodetabek 28 Desember, Beda Info BMKG dan BRIN

- Selasa, 27 Desember 2022 | 21:43 WIB
Badai Dahsyat Jabodetabek 28 Desember versi BRIN dan BMKG. (Twitter/@EYulihastin)
Badai Dahsyat Jabodetabek 28 Desember versi BRIN dan BMKG. (Twitter/@EYulihastin)

AYOSURABAYA.COM -- Hati-hati, kabarnya akan ada badai dahsyat hantam Jabodetabek pada 28 Desember 2022. Namun, rupanya ada perbedaan antara BMKG dan BRIN.

Peneliti BRIN Erma Yulihastin mengeluarkan pernyataan mengenai adanya potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat di kawasan Jabodetabek, berbeda dengan keterangan BMKG.

Melalui unggahan di Twitter, Peneliti BRIN itu meminta setiap orang di Jabodetabek waspada dengan badai dahsyat yang akan datang pada 28 Desember 2022.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Tulisan Arab, Latin dan Arti, Sambut Tahun Baru 2023 dengan Amalan Baik

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma, pada Selasa, 27 Desember 2022.

Menanggapi informasi terkait badai dahsyat yang disampaikan Erma, BMKG mengeluarkan pernyataan resmi melalui jumpa pers pada Selasa, 27 Desember 2022.

"Istilah badai, terminologi badai itu kurang lebih merupakan siklon tropis, jadi pusaran angin yang kencang yang juga mengakibatkan hujan ekstrem, itu badai. Itu dideteksi akan terjadi tadi di wilayah sebelah utara Papua, dan juga sedang berproses, tapi kemungkinan terjadi katanya rendah di wilayah selatan barat Indonesia, itu dimaksud badai sesungguhnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dilansir AyoSurabaya dari YouTube BMKG.

BMKG merevisi pernyataan peneliti BRIN mengenai kata-kata badai yang digunakan. Dwikorita juga menuturkan akan ada hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek sesuai prediksi cuaca BMKG.

Hujan ekstrem yang dimaksud bukanlah badai seperti yang disampaikan Erma. BMKG juga memprediksi akan turun kembali hujan esktrem pada 30 Desember 2022.

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2022, Ada Kejutan dari Shin Tae-yong

"Hujan ekstrem nggak harus berupa badai, dan hujan ekstrem diprediksi. Jadi trennya udah terlihat sejak 21 Desember dan trennya semakin meningkat di (tanggal) 29," tutur Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan penggunakan istilah yang merujuk pada pusaran angin yang disertai hujan lebat.

"Jadi itu hujan lebat, bukan pusaran, istilah badai kan pusaran, pusaran angin dan disertai hujan lebat. Kalau Jabodetabek itu 28 Desember masih belum ada merahnya, yang dikhawatirkan Jawa Tengah dan Laut Jawa," lanjutnya.

Penggunaan istilah yang dapat memicu kepanikan ini, Pihak BMKG, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, meminta semua pihak berhati-hati

Pasalnya, hujan esktrem dan badai itu berbeda. Penggunaan kata-kata yang menyebutkan badai dahsyar dari peneliti BRIN itu dinilai berlebihan.

Halaman:

Editor: Reny Diana Putri

Sumber: YouTube, Twitter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X