Sejarah Idul Adha Singkat yang Berkaitan dengan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

AYOSURABAYA.COM - Sejarah Idul Adha pada kali ini akan dijabarkan secara singkat dan umat muslim wajib mengetahuinya.

Awal mula Idul Adha hingga akhirnya menjadi penyembelihan hewan kurban sangat erat kaitannya dengan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits dari Imam Bukhari yang berbunyi sebagai berikut:

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Teks Khutbah Jumat Singkat Tentang Tiga Kedudukan Manusia di Hadapan Allah SWT

“Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa menyembelih hewan kurban sebelum salat (Idul Adha) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barang siapa menyembelih kurban sesudah salat (Idul Adha) dan dua khutbahnya, sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya, dan ia telah menjalani aturan Islam."

Lantas, bagaimana sih sejarah asal usul Idul Adha tersebut?

Berikut di bawah ini sejarah hari raya Idul Adha singkat yang bisa Anda baca selengkapnya.

Baca Juga: Resep Mengolah Daging Kambing Tanpa Santan di Hari Idul Adha 2023

Sejarah Idul Adha Singkat

Sejarah Idul Adha berawal dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.

Sejarah Hari Perayaan Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang menjalankan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Hal tersebut bersandar pada sebuah kisah yang terdapat dalam Al-Quran, yaitu dalam surat As Saffat ayat 102, yang menyebutkan:

Baca Juga: Idul Adha 2023: Bacaan Niat Berkurban untuk Diri Sendiri Beserta 5 Amalan Sunahnya

"Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."

Ditafsirkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya, ia menjelaskan bahwa putra yang dimaksud adalah Nabi Ismail AS, putra yang lebih tua daripada Nabi Ishaq AS. Hal tersebut merupakan kesepakatan kaum muslim dan kaum Ahli Kitab.