Gula Jatim Langka, Khofifah Minta Satgas Pangan Periksa Stok

- Minggu, 19 Januari 2020 | 14:52 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Suara.com/Tyo)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Suara.com/Tyo)

SIDOARJO, AYOSURABAYA.COM -- Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Satgas Pangan memeriksa ketersediaan gula di gudang dan pabrik wilayahnya.

Permintaan tersebut dilayangkan menyusul adanya kenaikan harga gula, yang diikuti dengan kelangkaan gula di sejumlah pasar di Jawa Timur.

"Ketersediaan gula di beberapa titik Jatim dalam seminggu ini mengalami kelangkaan di pasar. Maka berdampak ke harga yang mengalami kenaikan. Sejak Selasa lalu saya sudah meminta ke Bulog, PTPN X, dan pabrik gula untuk melakukan operasi pasar," kata Khofifah di Sidoarjo, Sabtu (18/1/2020) kemarin.

AYO BACA : Warga Dorong Risma Tunjuk Eri Cahyadi Jadi Penerusnya

Meski demikian, Khofifah memastikan ketersediaan gula di Jatim berada pada posisi aman. Bahkan, diakuinya, hingga Mei 2020, ketersediaan gula di Jatim berada pada kondisi surplus, yang segera diikuti tibanya musim giling. Berdasarkan produksi gula 2019, dari delapan pabrik gula di Jatim, produksinya mencapai 1.046.855 ton.

Saat ini, kata mantan Mensos tersebut, ketersediaan gula di Jatim masih di angka 185.785 ton. Hingga Mei 2020, konsumsi gula Jatim diperkirakan sebanyak 175.500 ton. Sehingga terdapat surplus 10 ribu ton, hingga musim giling pada Mei 2020 tiba.

"Kita sebetulnya masih surplus 10.000 ton, tapi posisi saat ini baik di gudang Bulog maupun PTPN X serta gudang pabrik gula lainnya, saya minta ada pengecekan stok. Apakah ada gula yang sudah kontrak jual beli dengan daerah lain, terutama 16 provinsi yang logistiknya memang 80 persennya disuplai dari Jawa Timur atau ada yang sengaja menimbun," ujar Khofifah.

AYO BACA : Polisi Ringkus Puluhan Bandit di Surabaya Selama Dua Pekan

Khofifah kembali meminta Satgas Pangan dan KPPU untuk turun langsung mengecek gudang-gudang pabrik gula, baik BUMN maupun swasta. Dia juga meminta Disperindag Jatim untuk segera melakukan koordinasi dengan pabrik gula, serta memastikan adanya sisa tebu yang belum digiling.

"Juga mendorong pabrik gula dan distributor pedagang untuk mengeluarkan stok yang ada di gudang untuk distribusikan ke pasar. Hal ini bertujuan untuk bisa memaksimalkanĀ  penggilingan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang agar bisa maksimal," kata Khofifah.

Khofifah memastikan, pada Januari 2020, pihaknya terus melakukan operasi pasar di seluruh kabupaten/ kota di Jatim, bekerja sama dengan pabrik gula, PTPN, distributor, dan Bulog. Bentuk antisipasi adanya oknum pengusaha yang melakukan penimbunan, Khofifah meminta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, untuk berkoordinasi dengan Polda Jatim.

"Pemprov Jatim ingin melakukan langkah-langkah penegakan peraturan yang sudah ditetapkan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penimbunan," ujar Khofifah.

AYO BACA : Risma di Jakarta Berbagi Tips Cara Kurangi Polusi Udara

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pilgub Jatim 2024: PKS Mulai 'Pepet' Khofifah?

Rabu, 3 April 2024 | 07:21 WIB
X