Pemkot Surabaya dan Baznas Bantu Tebus Ijazah Hingga Bayar Tunggakan Biaya Sekolah Ratusan Pelajar

AYOSURABAYA.COM - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya kembali memberikan bantuan kepada 529 pelajar SMA/SMK swasta dalam bentuk tebus ijazah dan pembayaran tunggakan biaya sekolah.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di kantor Baznas Surabaya, pada Senin (5 Juni 2023).

Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa bantuan ini diperuntukkan khusus bagi keluarga miskin dan pra keluarga miskin.

Namun, dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak para orang tua pelajar penerima bantuan untuk tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah setiap tahunnya.

Baca Juga: Sonny T Danaparamita Berikan Tiga Atensi Saat Raker Komisi VI DPR RI Dengan Kementerian BUMN

Wali Kota Eri Cahyadi mendorong mereka untuk ikut program Padat Karya yang merupakan program binaan Pemkot Surabaya.

Eri Cahyadi berharap agar orang tua yang menerima bantuan pada hari itu dapat keluar dari status kemiskinan.

“Bu, Pak, kalau hari ini panjenengan (anda) mendapatkan bantuan untuk menebus ijazah dan SPP, saya nyuwun tulung (minta tolong) tahun depan sudah tidak ada lagi di depan (terlihat) mata saya. Karena apa? Panjenengan harus sudah harus keluar dari (status) gamis dan pra gamis,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, dikutip dari laman Pemkot Surabaya. 

Ia berencana untuk melibatkan para pelajar yang telah lulus sekolah dalam program Padat Karya jika mereka belum mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Terjadi Salah Paham Hingga Pasien Meninggal Dunia, RSUD Dr Soewandhie Surabaya Berikan Klarifikasi

Demi kesejahteraan mereka, Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen untuk memberikan pekerjaan kepada para orang tua atau siswa yang membutuhkannya.

Wali Kota Eri Cahyadi juga menekankan kepada para orang tua siswa agar tidak memprioritaskan gengsi dalam memilih sekolah untuk anak-anak mereka.

Ia mengingatkan bahwa biaya sekolah di sekolah swasta yang populer bisa sangat mahal dan bisa menimbulkan tunggakan yang besar.

Eri Cahyadi mendorong para orang tua untuk menyesuaikan pembiayaan pendidikan anak-anak mereka dengan kemampuan ekonomi keluarga.