JOMBANG,AYOSURABAYA.COM– Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jombang terus meluas dan menyebabkan ratusan hewan ternak sapi milik peternak mati hanya dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo Sugioto mengatakan, dari laporan yang diterimanya sampai saat ini tercatat sebanyak 665 sapi mati setelah terinfeksi virus PMK. Dimana 11 ekor diantaranya merupakan anakan sapi.
“Sementara data di kami ada 665 ekor sapi mati, 11 ekor anak sapi mati di 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang,” ujarnya sebagaimana dilansir dari suarajatim.id.
Baca Juga: Beri Kepuasan Terbaik, bank bjb Raih Indonesia Consumer Financial Service Award 2022
Adapun rincian dari 16 kecamatan tersebut adalah lima desa di Kecamatan Wonosalam, empat desa di Tembelang, tiga desa di Mojowarno, dua desa di Kabuh, empat desa di Plandaan, satu desa di Gudo, satu desa di Diwek, dan tujuh desa di Kecamatan Ngusikan.
Kemudian sebanyak tiga desa di Jombang, dua desa di Bareng, tiga desa di Kudu, satu desa di Megaluh, dua desa di Mojoagung, dua desa di Perak, serta masing-masing satu desa di Jogoroto dan Bandarkedungmulyo.
Terkait makin masifnya penyebaran wabah PMK, Agus mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah baik untuk penanganan maupun pencegahan. Untuk penanganan PMK di Kabupaten Jombang sendiri salah satunya dengan penyuntikan antibiotik dan pemberian vitamin terhadap sapi yang sakit,
Baca Juga: Beri Lapangan Kerja 106 MBR, Rumah Padat Karya Prapen Resmi Beroperasi
“Kalau untuk pencegahan kami terus melakukan skrining terhadap semua sapi yang masuk ke Jombang. Setiap hari kami kontrol, pengobatan, serta pemberian desinfektan di kandang sapi sebagai upaya penanganan PMK di Jombang," papar Agus.***
Artikel Terkait
Temukan Hewan Ternak Positif PMK, Pemkot Surabaya Lockdown Wilayah di Dua Kecamatan
Penyebaran Wabah Meningkat, 224 Sapi di Jombang Terindikasi PMK
1.349 Ternak di Mojokerto Terpapar Virus PMK, Sembuh 133 Ekor
Hewan Ternak di Mojokerto Sembuh dari PMK Jadi 995 Ekor
PMK di Jawa Timur Makin Meluas, Ratusan Ternak di Magetan dan Ngawi Terinfeksi