Profil dan Biografi Singkat Bung Tomo: Pahlawan Nasional Asal Surabaya di Masa Kemerdekaan Indonesia

AYOSURABAYA.COM - Bung Tomo atau Sutomo merupakan pahlawan nasional asal Surabaya, Jawa Timur di masa kemerdekaan Indonesia.

Profil dan biografi singkat Bung Tomo, dibuat agar warga Surabaya bisa mengenang dan meneladani perjuangan pahlawan yang berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya, di momen 17 Agustus 2022 mendatang, kita akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Hari sakral ini sangat penting, dimana bangsa Indonesia melepaskan diri dari belenggu kolonialisme.

Baca Juga: Menjelang HUT RI ke-77, Berikut 9 Pahlawan Nasional Paling Fenomenal yang Perlu Kamu Ketahui

Dilansir AyoSurabaya.com dari berbagai sumber, berikut profil dan biografi singkat Bung Tomo, yang tak lain pahlwan nasional asal Surabaya di masa kemerdekaan Indonesia.

Bung Tomo dilahirkan pada 3 Oktober 1920 dari seorang ayah yang bernama Kartawan Tjiptowidjojo dan Ibunya yang berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.

Dibesarkan dari keluarga kalangan kelas menengah, ayah Bung Tomo pernah menjalani pekerjaan sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf karyawan swasta dan juga sebagai pegawai kecil di perusahaan ekspor-impor zaman belanda.

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Kota Surabaya: Dikenang sebagai Kota Pahlawan hingga Dilegendakan dalam Cerita Rakyat

Pada saat berusia 12 tahun Bung Tomo terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Sekolah Menengah Pertama pada zaman pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.

Belakangan diketahui, ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya melalui korespondensi, namun secara resmi tidak pernah dinyatakan lulus.

Kemudian, ia mulai melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan akibat dampak depresi yang melanda dunia kala itu demi memperbaiki keadaan hidupnya agar lebih baik.

Baca Juga: Biografi W R Supratman, Pahlawan Nasional Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Wafat di Surabaya

Di Usianya yang masih sangat muda Bung Tomo sudah aktif dalam organisasi kepanduan atau disingkat KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).

Ia dengan tegas mengatakan bahwa filsafat kepanduan, serta kesadaran jiwa nasionalisme yang didapatkan dari organisasi KBI dan dari kakeknya, merupakan pengganti pendidikan formalnya yang sempat terputus.