RESMI! Kiai Fahim Tersangka Pencabulan Santriwati di Jember, Jadi Telanjang Jalan Jongkok ke Jakarta?

AYOSURABAYA.COM -- Kiai Muhammad Fahim Mawardi pengasuh Ponpes Al Djaliel 2 Jember resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan santriwati.

Kiai Fahim yang sebelumnya dilaporkan istrinya, HA atas dugaan pencabulan terhadap santriwati, justru menantang akan telanjang jalan jongkok dari Jember ke Jakarta jika tuduhan istrinya tersebut benar.

Seiring penetapannya sebagai tersangka pencabulan terhadap santriwatinya, sejumlah pihak menagih janji Kiai Fahim ini untuk jalan jongkok dari Jember ke Jakarta.

Baca Juga: Telanjang Jalan Jongkok Jember-Jakarta, Janji Kiai Fahim Ditagih Usai Ditetapkan Jadi Tersangka

Bahkan, politisi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Mohamad Guntur Romli, melalui siaran di chanel Youtube Cokro TV juga memberikan komentar atas penetapan Kiai Fahim sebagai tersangka.

"Berhentilah mengaku-ngaku sebagai kiai," Kata Guntur Romli.

Guntur Romli juga turut meminta janji Fahim untuk jalan jongkok jember jakarta dalam kondisi telanjang.

"Dan jangan lupa janjimu sendiri yang dihadapan publik jika terbukti nanti bersiaplah untuk jalan jongkok jember jakarta," lanjutnya.

Tak berhenti di situ, dalam kolom komentar, warganet juga meminta Kiai di Jember itu menepati janjinya untuk jalan jongkok tanpa busana ke Jakarta.

"Ayooo fahim tepati janjimu jalan jongkok telanjang," tulis @Na*****.

Sebelumnya, Kiai Fahim dilaporkan istrinya atas dugaan pencabulan terhadap 11 santriwati dan 4 ustadzah. Tindakan asusila pengasuh ponpes di Jember itu diduga dilakukan di ruangan yang dalam pesantren.

Baca Juga: Alasan Jaksa Tuntut Ferdy Sambo Dihukum Penjara Seumur Hidup, Begini Reaksi Otak pembunuhan Brigadir J

Lokasinya di lantai dua pesantren. Ruangan tersebut disebut sebagai kamar pribadi sang Kiai untuk membuat konten dakwah.

Kamar tersebut dilengkapi CCTV dan kunci finger print dengan kode rahasia. Tak semua orang bisa masuk ke kamar tersebut termasuk istri Fahim, HA.

Dugaan pencabulan dicurigai sang istri saat kerap melihat santrinya masuk ke kamar tersebut pada malam hari dan keluar saat dini hari.