GENTENG, AYOSURABAYA.COM -- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur (Jatim) menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 dan HUT ke-75 PWI tingkat Jatim. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (9/4/2021) sore. Selain Forkopimda Jatim, ada 26 penerima PWI Jatim Award 2021 dan 6 penerima SIWO Award 2021.
Menariknya, dalam acara kali ini, yakni adanya kategori Tokoh Penanganan Covid-19 sebagai apresiasi kekinian atas upaya dan kontribusi selama masa pagebluk di Jatim.
Dalam kategori itu, dipilih 4 orang yang berperan aktif serta dinilai berhasil dalam memimpin instansi atau lembaga dalam upaya penanganan virus SARS CoV-2 selama ini.
Mereka adalah Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso, Penanggung jawab RS Lapangan Indrapura (RSLI) Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aris Agung Paewai.
Sebelumnya, Nalendra memperoleh penghargaan dari BeritaJatim.com sebagai satu dari 15 tokoh institusi berprestasi di Jatim lantaran dinilai mampu mengomando RSLI Surabaya secara baik. Dengan begitu, diganjar penghargaan dari PWI dan BeritaJatim.com.
Nalendra mengungkapkan, penghargaan yang didapatkan adalah hasil kerja sama tim yang solid antara relawan, tenaga kesehatan (nakes), dan para jurnalis dari beragam media. Meski begitu, dia ingin seluruh elemen yang ada di RSLI untuk berkolaborasi melayani pasien Covid-19 di RSLKI sepenuh hati dan maksimal.
Melalui slogan Be Happy, memberikan suasana senang bagi pasien agar cepat terbangun antibodi dan imunitasnya. Pun dengan penanganan pasien secara Komprehensif, tak hanya pada Covid-19 saja, tapi juga seluruh gejala atau penyakit penyerta diselesaikan secara riil.
"Rasional, penggunaan obat-obatan tidak agresif, tapi disesuaikan karena penyembuhan ditekankan pada penguatan sistem imun. Di RSLI juga terdapat Relawan Pendamping, dilakukan penangan dan dampingan bagi pasien pada faktor nonmedis (kesehatan lingkungan, psikologi, ekonomi, sosial kemasyarakatan). Pengorganisasian, semua potensi dari RSLI dikonsolidasikan, termasuk para penyintas Covid-19 yang disatukan dalam forum alumni RSLI untuk kepentingan sosialisasi, edukasi, dan donor plasma darah," kata Nalendra usai memperoleh penghargaan, Jumat (9/4/2021).
Nalendra menjelaskan, Rumah Sakit Lapangan yang menggunakan lahan terbuka itu bertujuan meminimalisasi titik jenuh virus dalam area zona merah. Untuk konsep mandiri yang diusung, seluruh pasien diharap mampu melayani diri sendiri dengan fasilitas yang telah disediakan RSLI Surabaya.
"Monitoring ketat, semua pasien dimonitor kondisinya setiap hari secara berkala pagi, siang, sore, malam, dan dievaluasi satu per satu dalam Morning Report," tuturnya.
Nalendra juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Panglima Kogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, sampai BPBD Jatim yang sudah memberikan banyak fasilitas dan kesempatan. Sehingga, RSLI Surabaya bisa melaksanakan tugas kemanusiaan dalam rangka membantu mengatasi pandemi Covid-19 khususnya di Jatim secara baik dan benar.
“Saya, hanya mewakili RSLI. Semoga, dedikasi dan pengabdian semua unsur di RSLI bisa memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya dan menjadi inspirasi bagi semua pihak yang mededikasikan diri dalam kerja-kerja kemanusiaan. Keberhasilan ini adalah buah dari kerja bersama dan kolaborasi semua unit yang ada di RSLI tanpa terkecuali, semua memiliki kontribusi dan berperan penuh membawa keberhasilan RSLI seperti sekarang ini,” tuturnya.
