BEIJING, AYOSURABAYA.COM - China baru-baru ini dikabarkan telah menyelesaikan pembuatan Teleskop Matahari terbesar di dunia.
Teleskop itu nantinya akan digunakan untuk mempelajari keterkaitan perilaku matahari yang mempengaruhi bumi.
Teleskop Matahari itu dikenal dengan sebutan Teleskop Radio Surya Daocheng (DSRT), yang terletak di dataran tinggi di provinsi Sichuan di barat daya China.
Baca Juga: MP3 Juice: Cara Download Lagu MP3 dari YouTube Tanpa Aplikasi Tambahan, Gampang Rek!
Tersusun dari 313 piringan, Teleskop Matahari tersebut masing-masing memiliki diameter enam meter, dan membentuk lingkaran dengan keliling 3,14 kilometer.
DSRT difokuskan untuk mengamati jilatan api matahari dan ejeksi massa corona atau coronal mass ejections (CMEs) yang dapat mengganggu atau membebani elektronik dan mendatangkan malapetaka di atas Bumi.
CME dipicu oleh penataan kembali medan magnet yang terjadi di bintik matahari. Ketika mengarah ke Bumi, dapat mengancam jaringan listrik, telekomunikasi, satelit yang mengorbit, dan bahkan membahayakan keselamatan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan stasiun luar angkasa Tiangong China dalam bahaya.
“Kami dapat meramalkan apakah badai matahari meledak ke arah Bumi,” Wu Lin, wakil kepala desainer, Ring Array Solar Radio Imaging Telescope Project, mengatakan kepada CCTV+.
Baca Juga: Pertandingan Kosta Rika VS Jerman di Piala Dunia 2022 Bakal Dipimpin Wasit Wanita, Siapa Dia?
Artikel Terkait
Makin Mendidih! Taiwan Tuduh China Melakukan Simulasi Serangan Militer
27 Pejabat di China Dipecat Gegara Gambar Ilustrasi Buku Sekolah yang Tidak Pantas
Siapa Dalang di Balik Kudeta China dan Membuat Xi Jinping Diduga Ditahan?
Rumor Kudeta Militer China dan Xi Jinping, Media Hong Kong Masih Adem
5 Fakta Terbaru Kondisi China Pasca Isu Xi Jinping Ditahan dan Pemerintahannya Dikudeta, Kacau Balau?