Bercermin dari Kasus yang Dialami Lesty Kejora oleh Rizky Billar, Apakah KDRT Hanya Kekerasan Fisik Belaka?

AYOSURABAYA.COM – Kegemparan terjadi di dalam dunia hiburan, dengan sosok penyanyi dangdut Lesty Kejora yang harus melaporkan sang suami, Rizky Billar ke pihak kepolisian lantaran dugaan kasus KDRT.

KDRT atau Kekerasan dalam Rumah Tangga yang dialami oleh Lesty Kejora cukup membuat kejutan banyak pihak. Pasalnya, hubungannya dengan Rizky Billar dikenal baik-baik saja.

Dua pasangan sensasional yang beberapa tahun terakhir ini disorot, bahkan dapat dikatakan sebagai dua insan yang dipersatukan dalam istilah ‘jodoh’ yang sebenarnya.

Baca Juga: Rumah Tangga Lesty Kejora dan Rizky Billar sedang Diujung Tanduk, Begini Reaksi Tim Leslar saat Ditanya

Suara-suara sumbang misalnya menyebut, kalau Rizky Billar kepada Lesty, hanya sekedar memangku nama saja karena talenta wanita Sunda itu membuatnya segera populer.

Keduanya pun baru saja menjalin tali pernikahan sekitar 1 tahun lebih, atau tepatnya pada medio 2021 kemarin.

Pernikahan yang mewah bahkan disiarkan secara nasional oleh salah satu stasiun Televisi besar maupun platform streaming.

Baca Juga: Rizky Billar Bakal Terancam 15 Tahun Penjara Jika Dugaan KDRT Terhadap Lesty Kejora Terbukti Benar

Tiada yang menyangka kalau kemudian hari, pernikahan itu kini menjadi lesu, pernikahan yang baru saja terjadi dalam waktu singkat.

Lesty Kejora dengan yakin memutuskan untuk membawa ke ranah hukum atas apa yang dilakukan oleh suami yang baru dinikahinya itu.

Meski banyak orang tidak percaya karena keduanya hampir selalu tampil bersama di banyak acara dan momentum.

Baca Juga: Foto Wajah Lesty Kejora dan Rizky Billar Jadi Sorotan di Media Sosial, Kiky Saputri: Muka Dede Keliatan Tegang

Lantas, sebenarnya KDRT itu apa dan bagaimana itu bisa terjadi?

Tidak sekedar berkaitan dengan kekerasan yang umumnya diterima oleh pihak istri atau ibu, KDRT pada dasarnya menyangkut juga tentang kekerasan yang dilayangkan kepada pihak ayah, suami, serta juga anak.

Kekerasan-kekerasan yang terjadi tersebut, tidak semata-mata dalam hal fisik semata. Melainkan menyangkut pula masalah psikis serta keharmonisan hubungan sebagaimana tertuang di dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.