Benarkah Hukum Memperingati Maulid Nabi itu Bidah?

- Rabu, 5 Oktober 2022 | 11:37 WIB
Hukum Memperingati Maulid Nabi itu Bidah? (freepik.com/Freepik)
Hukum Memperingati Maulid Nabi itu Bidah? (freepik.com/Freepik)

SURABAYA, AYOSURABAYA.COM-- Yuk simak informasi tentang hukum memperingati Maulid Nabi. Apakah benar hukumnya bidah?

Datangnya Maulid Nabi tentu sangat dinanti oleh umat muslim. Pasalnya, bulan Maulid merupakan bulan yang istimewa.

Perayaan Maulid Nabi 2022 sendiri jatuh pada Sabtu 8 Oktober 2022.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi 2022 Hari Sabtu 8 Oktober atau Minggu?

Para ulama pun menganjurkan agar umat muslim menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad dengan suka cita.

Banyak amalan-amalan yang bisa dikerjakan oleh umat muslim di bulan Maulid, seperti membaca doa, sholawat, puasa, sedekah dan lain sebagainya.

Tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia memang sudah dilakukan sejak dulu.

Namun, ada yang menyebut bahwa merayakan Maulid Nabi itu hukumnya bidah. Bernarkah?

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Edisi Maulid Nabi : Hukum Merayakan Hari Kelahiran Rasulullah

Mengutip dari lama mui.or.id, merayakan Maulid Nabi masuk dalam kategori bidah hasanah.

Bidah hasanah adalah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Nabi maupun para sahabatnya namun perbuatan itu memiliki nilai kebaikan dan tidak bertentangan dengan Alquran dan Al-Hadits.

Sedangkan bidah dhalalah adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan Alquran dan Hadits.

Kebolehan memperingati Maulid Nabi memiliki argumentasi syar’i yang kuat. Seperti Rasulullah SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahirannya, yaitu setiap hari Senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyunya.

Baca Juga: 3 Contoh Puisi Tema Maulid Nabi 2022 Penuh Makna, Singkat dan Mudah Dihafal!

Halaman:

Editor: Lilisnawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

4 Keuntungan dalam Menggunakan Kursi Armchair

Sabtu, 19 Agustus 2023 | 18:36 WIB

Terpopuler

X