Pesantren Al Zaytun: Temuan Tim Investigasi Gabungan Menag 2002 dan MUI Mangkrak?

- Kamis, 11 Mei 2023 | 22:12 WIB
Sosok Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. (Instagram/@kepantianalzaytun)
Sosok Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. (Instagram/@kepantianalzaytun)

AYOSURABAYA.COM -- Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat tengah mencuri perhatian masyarakat dengan sejumlah video viral yang beredar di media sosial.

Video pertama kali yang membuat heboh terkait shaf sholat Idul Fitri 1444 Hijriyah di pesantren Al Zaytun. Dalam video tersebut menunjukkan shaf sholat yang berjarak dan jamaah perempuan berada di depan.

Video-video lain pun ikut beredar da viral di media sosial. Rupanya, pada 2002 lalu, pesantren Al Zaytun juga pernah membuat heboh.

Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Masuk Grup Neraka Bareng Vietnam, Cek Jadwalnya!

Pesantren ini diduga melakukan penyimpangan dalam praktek belajar mengajarnya dan dilaporkan oleh sekitar 20 orang tua santri Al Zaytun ke Mabes Polri.

Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) juga menuding pimpinan Syeh Panji Gumilang alias Abu Toto ini mengajarkan alisar sesat dan menyesatkan.

Kabar mengenai kaitan ponpes ini dengan organisasi Negara Islam Indonesia (NII) pun berhembus. Namun, video demi video masih terus menyebar.

Malnsir Republika, hingga saat ini jumlah santri aktif di Ponpes Al-Zaytun tercatat sekitar 6.000 orang. Dalam keterangan mantan wakil bupati Indramayu Lucky Hakim yang nampak hadir saat Abu Toto mengajak menyanyikan salam ala Yahudi berjudul havenu shalom aleichem, di dalamnya terdapat pertanian modern.

Ternyata, pada saat ramai sebelumnya, pemerintah melalui Departeman Agama pada 2002 membentuk tim investigasi gabungan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia.

Baca Juga: Profil Husein Ali, Guru ASN di Pangandaran yang Diancam Usai Laporkan Pungli, Hingga Disebut Tak Waras

Dalam proses investigasi, Menteri Agama pada saat itu,KH Sayid Agil Husein Al Munawar mengatakan, pihaknya merasa kesulitan untuk mengungkap tabir misteri yang terjadi di dalam Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Hal itu ditegaskan Sayid Agil Husein Al Munawar ketika menanggapi adanya tuduhan dari sekelompok masyarakat yang menyebutkan ajaran di ponpes tersebut sesat. Bahkan dikabarkan pula telah terjadi kasus 'cuci otak' (brand wash) bagi para santrinya.

"Saya akui tim yang dibentuk Departemen Agama untuk menyelidiki dugaan adanya penyimpangan di Pondok Pesantren Al Zaytun sampai saat ini belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Bahkan di kabarkan tim tersebut sempat mendapat hambatan dan kesulitan, yakni tidak bisa masuk ke dalam pondok pesantren Al Zaytun," kata Menteri Agama KH Sayid Agil Husen Al Munawar di sela-sela acara Haul Al-Marhumin di Ponpes Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2002).

Menurut Menag, menyikapi laporan itu Departemen Agama memang sudah membentuk tim untuk menyelediki soal Al Zaytun. Dan tim ini pada sekarang telah menyelesaikan tugas tahap pertamanya.

''Hasilnya sudah dikonfirmasikan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun dari hasil yang sudah dilaporkan kepadanya memang belum menunjukan bukti adanya penyimpangan,'' kata Agil lagi.

Halaman:

Editor: Reny Diana Putri

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X