Baca Juga: 5 Doa Agar Lulus Ujian dalam Latin dan Arti Lengkap Dalilnya, Amalkan Sebelum Tes Dimulai
Agil menegaskan, sesuai dengan apa yang disampaikan tim penyelidik Al Zaytun kepadanya, usaha yang dilakukan tim itu memang belum maksimal. Dan ia berharap nantinya masih ada hal-hal lain yang bisa diungkap tim penyelidik secara lebih dalam lagi.
''Namun kenyataannya memang tim tidak masuk ke dalam, karena ponpes tersebut sangat tertutup,'' ujar Menag lagi. Belakangan ini kontroversi soal Pondok Pesantren Al Zaytun itu terus berlanjut.
Berbagai tuduhan miring memang kerap diarahkan ke pesantren yang kabarnya mempunyai gedung termegah di Asia Tenggara. Pesantren yang dipimpin Abu Toto alias Panji Gumilang itu oleh beberapa elemen masyarakat diduga menyebarkan aliran sesat.
Dikatakan Agil, pihaknya memang bertekad akan tetap melanjutkan penyelidikan itu sampai tuntas. ''Untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi, kini kami akan berkoordinasi dengan LIPI termasuk dengan mengoptimalkan pengawasan secara ketat dengan aparat keamanan setempat," kata Sayid Agil Husein Al Munawar.
Bagaimana soal adanya isu 'cuci otak' terhadap para santri Al Zaytun yang kini jumlahnya mencapai sekitar 6.000 orang? Menjawab hal ini Agil mengatakan, pihaknya tidak tahu dan belum tahu adanya isu 'cuci otak' tersebut. "Belum tahu saya, karena belum ada bukti yang mengarah kepada proses tersebut. Tapi kami tetap akan melakukan penyelidikan sampai tuntas," kilahnya.
Baca Juga: 7 Fakta Usai Timnas Indonesia U-22 Lolos ke Semifinal SEA Games 2023
Agil selanjutnya menyatakan antara Depag, MUI, LIPI, dan aparat keamanan memang telah sepakat untuk membuka tabir di balik Ponpes Al Zaytun itu. Apalagi sepanjang yang ia ketahui banyak sekali berkembang isu di sekitar kasus tersebut.
''Setahu saya banyak hal yang memang isu saja, seperti isu yang berkembang di masyarakat yakni isu Negara Islam Indonesia (NII). Namun setelah dilakukan penelitian sementara ternyata hasilnya tidak ada dan tidak terbukti," tandas Sayid Agil Al Munawar, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.
Namun hasil temuan tim gabungan tersebut menyebutkan adanya dugaan penyimpangan dari Al Zaytun. penelitian di atas menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, NII KW IX adalah salah satu gerakan sempalan dari gerakan NII yang dipimpin oleh Panji Gumilang alias Abdul Salam alias Prawoto.
Terdapat penyimpangan ajaran dari syariat Islam di dalam NII KW IX di antaranya dosa jamaah bisa ditebus dengan uang, keharusan untuk mendahulukan ajaran NII dibandingkan dengan shalat, dan ajaran terkait hijrah.
Baca Juga: Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 52 Pakai HP, Akses Link Resmi di Sini!
Kedua, kajian yang dilakukan terhadap MAZ menghasilkan belum ditemukan adanya penyimpangan dalam kurikulum yang diajarkan.
Kendati demikian, tim peneliti mendapatkan laporan bahwa terdapat hidden kurikulum. Selain itu, informasi lain yang didapat adalah adanya perbedaan antara santri orang dalam dan santri orang luar.
Artikel Terkait
Sholat Jamaah Pondok Pesantren Al-Zaytun Disorot, Begini Aturan Shaf Sholat yang Benar
Lucky Hakim Jadi Undangan Pesantren Al Zaytun Nyanyi Lagu Yahudi Havenu Shalom Aleichem, Begini Katanya