6 Fakta Emak-emak Siram Air Kencing Hingga Buang Tinja di Rumah Tetangga, Terekam CCTV Hingga Viral

AYOSURABAYA.COM -- Fakta-fakta terungkap setelah video viral aksi emak-emak bernama Masriah menyiram air kencing hingga membuang tinja di rumah tetangganya.

Video viral dari rekaman CCTV itu menunjukkan, Masriah yang merupakan warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo Jawa Timur itu dengan sengaja membuang air kencing ke rumah tetangganya yang bernama Wiwik.

Video tersebut beredar di media sosial dan menjadi viral. Tindakan Masriah yang terekam CCTV itu berujung pelaporan ke polisi.

Baca Juga: Viral Pencak Silat Kamboja Menang Tanpa Tanding Karena Indonesia Kalah WO di SEA Games 2023, Apa Itu?

Ternyata, emak-emak itu punya tujuan khusus melakukan tindakan tak terpuji itu. Aksi Masriah itu rupanya telah dilakukan sejak 2017 silam.

Lantas, apa motifnya? Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.

1. Buang Air Kencing sampai Tinja

Wanita bernama Masriah (56), warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, terekam kamera pengawas tengah membuang air dalam baskom di depan rumah seseorang, kemudian lari dari lokasi tersebut.

Rupanya, air dalam baskom tersebut merupakan air kencing yang sengaja di buang ke depan rumah Wiwik. Aksinya itu pun berujung proses hukum.

Menurut Wiwik, aksi Masriah itu dilakukan setiap hari dari pagi-pagi sekitar pukul 04.35 WIB. Bukan hanya air kencing, tapi juga tinja atau kotoran manusia yang dibuang Masriah ke depan pintu utama rumahnya.

"Kami sekeluarga diteror dilempari air kencing, sampah limbah rumah tangga seperti diapers, sisa makanan busuk. Sore kemarin dilempari air kencing dan kotoran manusia," kata Wiwik, dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam di Semifinal SEA Games 2023, Head to Head Terakhir Kalah 3-0

2. Sejak 2017

Ternyata, aksi Masriah itu sudah dilakukannya sejak 2017 lalu. Kaur Perencanaan Desa Jogosatru Kecamatan Sukodono, Kusnul mengatakan jika mediasi juga telah dilakukan.

Namun nyatanya, Masriah tidak menghentikan tindakannya, tapi justru melanjutkan aksi tak terpuji itu.