Pemeran Video Syur Wanita Kebaya Merah Masih 18 tahun Hingga Jual Konten Dewasa Rp50 Ribu

AYOSURABAYA.COM -- Ramai perbincangan video mesum wanita kebaya merah di media sosial Twitter, Faceebok, dan TikTok. Warganet yang penasaran pun tak hanya mencari link video syur di hotel, namun juga identitas pemerannya.

Lantas siapa pemeran video syur wanita kebaya merah yang trending Twitter dan FYP di TikTok? Warganet mencari tahu sosok di balik video mesum itu.

Selain membagikan link video syur wanita kebaya merah, sejumlah akun juga memberikan informasi mengenai pemeran video mesum itu.

Baca Juga: Foto-foto Asli Pemeran Video Syur Wanita Kebaya Merah di Twitter, Ternyata Selebtwit?

Seperti yang telah diketahui, pemeran video syur wanita kebaya merah telah ditangkap di kos-kosan di kawasan Medokan, Surabaya.

Baik pemeran pria maupun pemeran wanita dalam video mesum tersebut. Pemeran wanita diketahui berasal dari Malang berinisial AH, dan ACS merupakan pemeran pria warga Surabaya.

Menurut penelusuran AyoSurabaya, sejumlah akun Twitter menyebut, AH berumur sekitar 17 atau 18 tahunan saat bertemua dengan ACS.

"Dia masih di bawah umur saat bertemu kekasihnya (temen hs-nya di video tsb) sekitar 17/18 kalik. dan cowoknya udah 29an di waktu itu," cuit @Cl*****.

Baca Juga: Ramai Mitos Gerhana Pada Ibu Hamil, Ini Penjelasan Buya Yahya

ACS sendiri berusia sekitar 29 tahunan saat itu. Warganet tersebut juga membeberkan jika akun Twitter AH menjadi akun porno sejak bertemu dengan ACS.

"bener2 jadi akun bokep semenjak ketemu sama ni cowoknya yg bedanya 10 tahun itu," lanjut akun tersebut.

Seorang warganet lain juga mengungkapkan, akun Twitter AH kerap membagikan konten dewasa. Bahkan, Ia juga menjual konten tersebut seharga Rp 50 ribu. 

Kedua pemeran di video mesum tersebut, baik AH maupun ACS terancam dijerat UU ITE Pasal 27 Ayat 1 UU ITE Nomor 19 Tahun 2016, berbunyi:

Baca Juga: Viral! Link Video Syur Wanita Kebaya Merah Full 16 Menit Download DoodStream dan Mediafire, Beredar di Medsos

"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan."