Profil Pahlawan Nasional Ismail Marzuki, Pencipta Lagu Gugur Bunga dan Sepasang Mata Bola

- Rabu, 10 November 2021 | 10:33 WIB
Pahlawan nasional Indonesia Ismail Marzuki. (Kemensos.)
Pahlawan nasional Indonesia Ismail Marzuki. (Kemensos.)

SURABAYA, AYOSURABAYA.COM -- Pada peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, 10 November 2021, Google menjadikan pahlawan nasional Indonesia Ismail Marzuki pencipta lagu Gugur Bunga sebagai doodle.

Siapa dia ? Apa perannya sehingga dinyatakan sebagai pahlawan nasional.

Dikutip dari data Kementerian Sosial, Ismail Marzuki lahir pada 11 Mei 1914 di Kwitang, Senen, Jakarta.

Ismail Marzuki yang juga pencipta lagu kenangan Sepasang Mata Bola meninggal di Jakarta pada 25 Mei 1958 dalam usia 44 tahun karena penyakit paru-paru.

Baca Juga: Sejarah Singkat Insiden Hotel Yamato di Kota Surabaya, Pemuda Wajib Baca Ini

Dia kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2004.

Meski terkenal sebagai musisi lewat karyanya yang melegenda, Ismail Marzuki pernah maju ke medan perang. Misalnya dia terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api dan menolak kedatangan pasukan NICA yang mendarat di Jakarta pada tahun 1945.

Untuk mengetahui lebih banyak siapa Ismail Marzuki, ayosurabaya sampaikan riwayat singkatnya.

- Ismail Marzuki adalah komposer besar Indonesia, pencipta lagu patriotik. Karyanya antara lain Rayuan Pulau Kelapa, Gugur Bunga, Aryati, Juwita Malam, Sepasang Mata Bola, Melati di Tapal Batas, Indonesia Pusaka, dsb.

Baca Juga: 15 Ide Kutipan Hari Pahlawan untuk Dijadikan Caption di Instagram, FB, dan Tiktok

- Ismail Marzuki menggubah lagu Indonesia Pusaka dan Bisikan Tanah air yang berujung pada pemanggilan dirinya oleh Kenpetai, karena lagunya yang disiarkan secara luas melalui radio dianggap memprovokasi rakyat untuk melawan penjajah Jepang.

- Ia juga menciptakan mars Gagah Perwira untuk memberi semangat perjuangan kepada para pasukan Peta (Pembela Tanah Air). Sedangkan lagu Rayuan Pulau Kelapa, Ia ciptakan pada tahun 1944.

- Pada masa penjajahan Jepang, Ismail Marzuki turut aktif dalam orkes radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. Dan ketika masa kependudukan Jepang berakhir, Ismail Marzuki tetap meneruskan siaran musiknya di RRI.

- Selanjutnya ketika RRI kembali dikuasai Belanda pada 1947, Ismail Marzuki yang tidak mau bekerja sama dengan Belanda dan memutuskan untuk keluar dari RRI.

Halaman:

Editor: Andres Fatubun

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X