Isi Pidato Mendikbudristek Nadiem Makarim di Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Dorong Merdeka Belajar

- Kamis, 25 November 2021 | 04:03 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (dok. Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (dok. Kemendikbudristek)

SURABAYA, AYOSURABAYA.COM -- Hari ini Kamis, 25 November 2021, merupakan peringatan Hari Guru Nasional 2021.

Dalam pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2021 yang dirilis oleh Kemdikbudristek, salah satu bentuk peringatan hari penting bagi guru tersebut adalah dengan menggelar upacara bendera.

Dalam upacara bendera tersebut akan dibacakan pidato dari Mendikbudristek Nadiem Makarim. Dalam pidatonya, Nadiem menekankan konsep Merdeka Belajar dimana guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman 

Berikut isi pidato selengkapnya.

Baca Juga: Cara Membuat Kartu Ucapan Hari Guru Nasional 2021 yang Mudah dan Praktis dengan Canva

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan,
Rahayu.

Ibu dan Bapak guru yang saya hormati dan banggakan,

Tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian. Kita semua tersandung dengan adanya pandemi. Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin

Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran Guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal. Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin, Tidak hanya tekanan psikologis karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa "makan".

Baca Juga: 5 Lagu Bertema Guru Lengkap dengan Liriknya untuk Peringatan Hari Guru Nasional 2021

Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi. Tapi ternyata ada fenomena yang tidak terkira. Saat saya menginap di rumah guru honorer di Lombok Tengah, saat saya menginap di rumah Guru Penggerak di Yogyakarta, saat saya menginap bersama santri di pesantren di Jawa Timur, saya sama sekali tidak mendengar kata "putus asa".

Saat sarapan dengan mereka, saya mendengarkan terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka. Wajah mereka terlihat semangat membahas platform teknologi yang cocok dan tidak cocok untuk mereka. Dengan penuh percaya diri, mereka memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka.

Di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan. Guru-guru se-Indonesia menginginkan perubahan, dan kami mendengar.

Baca Juga: Isi Doa yang Akan Disampaikan pada Upacara Bendera Hari Guru Nasional Tahun 2021

Guru se-Indonesia menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Guru se-Indonesia menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis. Guru se-Indonesia menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang berbeda-beda. Guru se-Indonesia menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman

Halaman:

Editor: Andres Fatubun

Tags

Terkini

SIM Keliling Badung Bali, Rabu 28 Desember 2022

Rabu, 28 Desember 2022 | 06:39 WIB

Nataru, Penumpang Pesawat Meningkat 43%

Selasa, 27 Desember 2022 | 08:59 WIB

H-2 Nataru, 965.760 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Sabtu, 24 Desember 2022 | 15:03 WIB
X