LUMAJANG, AYOSURABAYA.COM -- Gunung Semeru memuntahkan awan panas dan lahar dingin pada Sabtu, 4 Desember 2021, sekitar pukul 16.20 WIB.
Dalam kondisi "normal" gunung api yang berada di Kabupaten Lumajang ini adalah destinasi wisata populer. Selain Ranu Kombolo, terdapat obyek wisata lainnya dengan pemandangan alam yang menakjubkan.
Dikutip dari PVBMG, kawasan Gunung Semeru masuk ke dalam Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (KTN BTS).
Baca Juga: 10 Penambang Pasir Hilang akibat Letusan Gunung Merapi
Gunung Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun, merupakan bagian dari satu kesatuan ekosistem unik yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat dan kehidupan di bawahnya.
Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi (3.676m dpl) di Pulau Jawa. Mahameru merupakan puncak tertinggi Gunung Semeru, dengan kawahnya yang menganga lebar yang disebut Jonggring Saloko. Karena merupakan gunung tertinggi, maka banyak menarik minat untuk pendakian.
Dikalangan pecinta alam baik pendaki lokal, regional, nasional, bahkan pendaki dari luar negeri. Gunung Semeru merupakan sasaran pendakian sepanjang tahun. Bahkan pada beberapa tahun terakhir setiap tanggal 17 Agustus Gunung Semeru dikunjungi ribuan pendaki.
Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Makan Korban Jiwa
Beberapa obyek di sepanjang rute menuju Gunung Semeru yang biasa dilalui pendaki adalah:
1. Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo (8 ha) terletak pada ketinggian 2390m dpl antara Ranu Pani dan Gunung Semeru. Secara historis geologis, Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah G. Jambangan yang telah memadat sehingga air yang tertampung secara otomatis tidak mengalir ke bawah secara gravitasi.
Ranu Kumbolo hingga saat ini merupakan potensi obyek wisata yang menarik. Daya tariknya antara lain bahwa pada lapangan yang relatif tinggi dari permukaan laut terdapat danau/telaga dengan airnya yang jernih sehingga banyak menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.
Baca Juga: Dampak Letusan Gunung Semeru, Jembatan Terputus hingga Akses Lalu Lintas Dialihkan
Bagi para pendaki, Ranu Kumbolo, merupakan tempat pemberhentian/istirahat sambil mempersiapkan perjalanan berikutnya. Daya tariknya, di pinggir sebelah barat danau terdapat prasasti peninggalan purbakala. Diduga prasasti ini merupakan peninggalan jaman kejayaan Kerajaan Majapahit, namun hingga saat ini belum diperoleh kepastian.
Khusus di perairan danau, kita dapat menyaksikan kehidupan satwa migran burung belibis. Bagi para pengamat lingkungan, Ranu Kumbolo sebetulnya merupakan laboratorium alam yang cocok bagi kegiatan penelitian dan observasi lapangan yang sarat dengan kandungan ilmu pengetahuan. Fasilitas yang ada di Ranu Kumbolo yaitu Pondok Pendaki (70M2) dan MCK yang dimanfaatkan para pendaki untuk beristirahat, disamping terdapatnya lapangan yang relatif datar untuk sarana berkemah. Kebutuhan air dapat terpenuhi dari air danau.
Artikel Terkait
Watak Seseorang Berdasarkan Hari Kelahiran Menurut Primbon Jawa Weton
Menghitung Weton Jodoh Rian dengan Ribka, Semoga Langgeng
Watak dan Karakter Berlliana Lovell Sosok Pemersatu Bangsa Berdasarkan Weton Lahir
Cara Membaca Perhitungan Weton Jawa Pakai Aplikasi, Gampang Banget!
Cara Perhitungan Weton Jawa dalam Menentukan Hari Pernikahan, Pasti Langgeng
Cara Menghitung Weton Primbon Jawa, Gampang Banget!
Apakah Anda Masuk Kategori 4 Weton Kaya Raya Berikut ini?
11 Weton Kaya Raya, Ditakdirkan Jadi Juragan
12 Weton Wanita Paling Setia menurut Primbon Jawa, Selain yang Lahir di Minggu Wage
Daftar Nama Bulan dan Hari Dalam Bahasa Jawa Lengkap dengan Weton dan Neptu