AYOSURABAYA.COM -- Kasus konfirmasi Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan update kasus per 4 Januari 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total kasus telah mencapai 254 kasus.
Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan Delta. Sejak pertama kali ditemukan pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Penambahan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia masih didominasi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari perjalanan luar negeri.
“Mayoritas penularan masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19.
Dari total kasus Omicron sebanyak 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 15 kasus dari transmisi lokal.
Menurut penuturan dr. Siti Nadia Tarmizi pada 4 Januari 2022, gejala yang paling banyak terkonfirmasi adalah batuk dan pilek.
“Gejala paling banyak adalah batuk sebanyak 49% dan pilek sebanyak 27%,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi.
Kemampuan Vaksin Covid-19 dalam Melawan Varian Omicron
Saat ini, WHO dan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia sedang melakukan studi untuk lebih memahami varian Omicron, termasuk kinerja vaksin, tes diagnosis Covid-19, dan efektivitas pengobatan.
Vaksin Covid-19 jenis apa pun dinilai masih tetap efektif dalam mengurangi tingkat keparahan penyakit dan kematian.
Tes PCR untuk mendiagnosis Covid-19 juga masih digunakan untuk mendeteksi infeksi berbagai varian virus, termasuk varian Omicron. Sementara itu, studi masih dilakukan untuk menentukan apakah varian ini berdampak pada jenis tes Covid-19 lain, misalnya tes antigen.
Untuk pengobatan Covid-19, kortikosteroid dan IL6 receptor blockers dinilai masih efektif dalam menangani pasien Covid-19 gejala berat. Perawatan lain masih terus dievaluasi untuk melihat apakah masih efektif dalam menangani infeksi varian Omicron, mengingat adanya perubahan pada karakteristik virus.
WHO akan terus memantau dan mengevaluasi data yang tersedia serta menilai bagaimana mutasi pada varian Omicron mengubah perilaku virus.
Langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 yang penting diterapkan, yaitu:
Artikel Terkait
Varian Omicron Pertama Ditemukan di Jakarta, Bagaimana dengan Jatim?
WHO Sebut Varian Omicron Berpotensi Gantikan Varian Delta di Dunia
WHO Imbau Perayaan Natal Dibatalkan di Negara yang Mengalami Lonjakan Kasus Varian Omicron
Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah 2, Keduanya Baru Pulang dari London
Varian Omicron Dinilai ''Lebih Pintar'' dari Delta, Namun Tak Lebih Mematikan
Per 26 Desember 2021, Kasus Varian Omicron di Indonesia Sebanyak 46 Kasus
Australia Laporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron
Omicron Membludak, Kota Mumbai India Dilarang Rayakan Tahun Baru 2022
Pulang Liburan dari Bali, Dua Warga Surabaya Terpapar Varian Omicron
Varian Omicron Sudah Masuk Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa MInta Warga Tak Panik