"Sekarang, lebih ke phising. Karena menginginkan username dan pasword," tuturnya.
Supangat menerangkan, pelaku memiliki sistem dan program khusus dalam melancarkan aksinya. Maka dari itu, tak sukar bagi para pelaku phising untuk memanipulasi suatu hal agar korbannya mengamini narasi yang dikirim melalui surel maupun sms.
Maka dari itu, Supangat mewanti-wanti masyarakat untuk lebih ekstra hati-hati dalam menerima dan lebih selektif terhadap informasi yang ada. Mengingat, korban terperdaya sebelum menyadari bila dirinya menjadi sasaran kejahatan ITE.
"Secara tidak langsung, ada program tertentu untuk meretas akses dengan cara klik saja," tutupnya.