SURABAYA, AYOSURABAYA.COM -- Tanggal 5 Oktober merupakan peringatan Hari Guru Sedunia.
Peringatan Hari Guru Sedunia ini sudah dimulai sejak tahun 1966.
Hari Guru Sedunia diselenggarakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO, bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), UNICEF, dan Education International (EI).
Hari Guru Sedunia dibuat untuk mengapresiasi peran guru dalam memajukan pendidikan di seluruh dunia.
Baca Juga: 2 Hal yang Membuat Whatsapp Kamu Diblokir, Begini Cara Beralih ke WA yang Resmi
Salah satu guru yang menorekan prestasi emas Indonesia di kancah dunia adalah Qomarul Lailah. Dia adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya, yang menjadi salah satu wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020.
Perempuan yang akrab disapa Lia itu berharap, prestasi yang diraihnya bisa menjadi semangat bagi generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak Surabaya.
"Agar semakin gigih dan pantang menyerah dalam mewujudkan cita-citanya," ujar Lia melalui siaran tertulis, Senin (9/8/2021).
Lia menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi wasit. Ibu dua anak ini mengaku awalnya tidak tertarik menjadi wasit lantaran tak memahami olahraga badminton. Akan tetapi, setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, Lia menjadi tertarik untuk mencoba ikut pelatihan dan menjalani ujian tingkat provinsi.
Baca Juga: Cara Instal Windows 11, Diluncurkan Microsoft Hari Ini
Hasilnya, Lia dinyatakan lulus. Kelulusaan itu tak lantas membawanya begitu saja menjadi wasit profesional. Lia kerap diteriaki para pemain lantaran dianggap tidak adil. Namun, itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar.
"Ada yang bilang ini wasit lulusan mana harus sekolah wasit lagi. Lalu dengan tetap optimis saya terus belajar hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Dan buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam Bahasa Inggris,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Surabaya 24 September 1977 itu pun mengaku terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang. Seiring perjalannya, Lia semakin melejit dalam dunia perwasitan. Namun, dia tak melupakan kewajibannya menjadi pendidik SD mata pelajaran Bahasa Inggris.
Baca Juga: Partai Buruh Akan Meriahkan Pemilu 2024
Artikel Terkait
Dispendik Siapkan 11.220 Formasi PPPK untuk Guru se-Jatim
Kriteria Guru yang Diprioritaskan dalam Rekrutmen PPPK Jatim
Guru Besar Biokimia Unair Benarkan Turki Pesan 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara
Guru Besar Terbaik Unair dan Ketua Perancang RUU KUHP Meninggal Dunia
5 Film untuk Memperingati Hari Guru Sedunia 5 Oktober