Lokasi RSLI Akan Dijadikan Rumah Sakit Otak, Jantung dan Kanker
BUBUTAN, AYOSURABAYA.COM -- Selama dua pekan terakhir, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya nihil pasien Covid-19. Selama itu pula, para dokter dan tenaga kesehatan rehat sekaligus melakukan evaluasi.
Dalam kesempatan lengang itu, Advisor Menkes untuk Rumah Sakit, Nizar Yamanie melakukan kroscek ke RSLI Surabaya. Kedatangannya untuk membicarakan wacana Kemenkes yang hendak mendirikan Rumah Sakit Pusat untuk Otak, Jantung, dan Kanker (RS Pusat OJK) di Surabaya.
Rencananya, RS Pusat OJK itu akan didirikan di lahan yang notabene digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 di kawasan Surabaya Utara. Alasannya, lahan yang sebelumnya sempat digunakan sebagai Rumah Sakit Khusus Penyakit Kulit dan Kelamin itu merupakan aset Kemenkes di Kota Surabaya.
Baca Juga: Ini Gejala Keguguran Hamil, Ibu Hamil Wajib Kenali Gejalanya
Menurutnya, ada beberapa hal yang dijadikan pertimbangan pihaknya agar RS Pusat OJK bisa direalisasikan. Salah satunya adalah masih banyak orang memilih berobat ke luar negeri yang ternyata hal itu bisa dilakukan di Indonesia.
Ia menyebut, pengobatan ke luar negeri justru membuat biaya membengkak hingga triliunan rupiah. Maka dari itu, ia ingin agar ketahanan kesehatan nasional perlu ditingkatkan, termasuk di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang selama ini kerap dijadikan rujukan layanan kesehatan sejumlah daerah di Indonesia bagian timur.
"Layanan RS Pusat OJK ini berkelas internasional, namun juga tetap merangkul dan melayani masyarakat luas," kata Nizar dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10/2021).
Apabila terealisasi, Nizar berharap layanan penangan penderita gangguan kesehatan pada otak, jantung, hingga penderita kanker di Jatim dan Indonesia timur bisa segera terlayani dengan baik. Begitu juga dengan perputaran alokasi dana kesehatan agar tak lari ke luar negeri.
Baca Juga: Selamatkan Nyawa Pendeta Asal Negeri Ginseng, Bripka Febri Diberi Penghargaan oleh Pemerintah Korsel
Nizar menyatakan, di atas lahan dengan luas sekitar 54.000 m² dan menempati gedung yang dibangun pada tahun 1954 itu, dinilai sangat layak dan representatif untuk dijadikan RS Pusat OJK. Dalam pembangunannya, kawasan itu hendak dibangun dan ditangani langsung oleh Kemenkes RI, pun dengan seluruh pendanaannya.
Kendati demikian, Nizar ingin agar kearifan lokal tetap dipertahankan, salah satunya dengan melestarikan bangunan yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya di sana.
Selain itu, ia ingin agar masyarakat umum dari seluruh Jatim juga bisa berobat di sana dengan biaya murah. Bahkan, menggunakan BPJS sekali pun.
"Sebagai rujukan tertinggi untuk para pasien peserta BPJS juga," ujarnya.
Artikel Terkait
80 Pasien Covid-19 di RSLI Surabaya Dinyatakan Sembuh
Pasien Sembuh dari RSLI Surabaya Mencapai 10.009 Orang
Pasien Covid-19 di RSLI Surabaya Tinggal 1 Orang
Pasien Terakhir Covid-19 Dinyatakan Sembuh, RSLI Surabaya Per 30 September Nol Kasus
Jumlah RT Zona Merah Kota Surabaya per 30 September dan Pasien di RSLI 0 Kasus