Cara Mengatasi Stunting Secara Efektif, Jangan Terlambat!

GENTENG, AYOSURABAYA.COM -- Stunting merupakan permasalahan kesehatan anak atau seseorang yang disebabkan karena kurang gizi kronis.

Kurangnya asupan gizi dalam durasi yang cukup lama, berdampak pada gangguan pertumbuhan pada anak. Misalnya, ukuran tinggi badan anak lebih pendek dari standar orang dengan usia sebayanya.

Nah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya memiliki cara tersendiri untuk mencegah atau meminimalisasi anak yang terlahir stunting di kota pahlawan.

Baca Juga: Cara Download Lagu Format MP3 dari Youtube Tanpa Aplikasi, Mudah dan Cepat!

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, ada 3 cara preventif yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Pemantauan gizi ibu hamil hingga pasca melahirkan

Febria menyatakan, pasangan suami istri (pasutri) masih dipantau kesehatannya dengan pendidikan ibu hamil, yang dimulai dari proses kehamilan sampai pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada anak usia 2 tahun.

"Harus dipantau, mulai dari pemberian asupan gizi saat hamil dan menyusui," kata Febria dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021).

Febria mengakui, memang masih ada kebiasaan atau keengganan ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya. Salah satunya adalah rasa percaya diri.

Baca Juga: Cara Menonaktifkan WA Tanpa Mematikan Data, Mudah Banget!

Padahal, ASI justru penting untuk pertumbuhan anak. Diantaranya adalah mencegah terjadinya stunting.

Menurutnya, pemberian ASI pada anak bersifat fardhu ain atau wajib dilakukan oleh Ibu. Setidaknya, selama 6 bulan berturut-turut pasca melahirkan. Mengingat, selama 6 bulan pasca melahirkan, kandungan gizi dalam ASI sedang dalam kualitas yang sangat baik atau tinggi bagi buah hati.

Oleh karema itu, ia mengimbau agar sang ibu tak menggunakan susu bubuk instan dan menggunakan ASI eksklusif. Dengan begitu, kebutuhan gizi anak bisa tercukupi.

"Alhamdulillah, bayi usia 0 sampai 6 bulan di Kota Surabaya ini diberi ASI eksklusif, angkanya (ibu memberi ASI eksklusif) sangat bagus, mencapai 78% lebih dari nasional," ujarnya.