Inilah Motivasi 'Nonjok' Doktor Termuda ITS Surabaya bagi Para Mahasiswa

- Minggu, 31 Oktober 2021 | 15:58 WIB
Inilah Motivasi 'Nonjok' Doktor Termuda ITS Surabaya bagi Para Mahasiswa (Dom Fou on Unsplash)
Inilah Motivasi 'Nonjok' Doktor Termuda ITS Surabaya bagi Para Mahasiswa (Dom Fou on Unsplash)

SUKOLILO, AYOSURABAYA.COM - Durasi pendidikan untuk menjadi seorang doktor kudu dilakoni seseorang sekitar 3 sampai 7 tahun. Mekanismenya, kerap diawali dengan kelas antara 1 hingga 3 semester, sesuai sistem pendidikan yang diaplikasikan pada masing-masing kampus.

Ketika usai, mahasiswa program doktor tak lantas menerima gelarnya secara instan, melainkan kudu menempuh ujian komprehensif terlebih dulu. Tentunya, disertai dengan beberapa tahapan seleksi yang cukup ketat. Tak ayal, ada mahasiswa yang terpaksa memutuskan berhenti karena gagal saat ujian.

Tapi, hal tersebut dipatahkan oleh mahasiswa jurusan Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Diva Kurnianingtyas. Sebab, ia telah diganjar predikat sebagai wisudawan doktor termuda saat prosesi Wisuda ke-124 pada Minggu (10/10/2021) lalu.

Baca Juga: Masturbasi yang Aman Berapa Kali dalam Seminggu? Simak Ulasan Dokter Boyke

Lantas, apa yang melatarbelakangi, memotivasi, dan membuat Diva bisa menjadi satu-satunya wisudawati termuda dan tercepat?

Diva mengungkapkan, keberhasilannya untuk lulus pada usia 24 tahun 9 bulan pasca menyelesaikan S1 Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dengan kurun waktu sekitar 3,5 tahun bukan lah hal mudah. Diperlukan ketekunan, niat, dan kesungguhan dalam menjalaninya.

Terlebih, saat menempuh pendidikan kala itu, ia bekerja pada bidang Data Engineering selama 3 bulan. Tentunya, harus pandai-pandai mengatur waktu belajar dan bekerja di tengah kesibukannya itu.

Baca Juga: Tips Dokter Boyke: Cara Membersihkan Organ Intim, Wajib Ganti Celana Dalam

Diva lantas memberikan motivasi kepada semua orang yang ingin menjadi sepertinya. Menurutnya, tak ada yang tak mungkin selama seseorang tersebut berikhtiar, berusaha, dan tetap mendekatkan diri kepada sang pencipta.

"Seringkali, kita melupakan bahwa setiap orang memiliki ujian dan jalan hidup yang berbeda," kata Diva, Minggu (31/10/2021).

Diva menganjurkan, tak perlu minder atau merasa rendah diri ketika dekat atau berada di lingkungan yang di luar kehendak kita. Seseorang juga tak perlu membandingkan kelebihan atau kekurangan satu sama lain.

Baca Juga: Cek Mitos atau Fakta, Dr Boyke: Meremas Bisa Picu Kanker Payudara

Ia merasa, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sesuai kapasitasnya. Maka dari itu, ia berharap anak muda hingga dewasa saling terbuka, bertukar pikiran, dan berlomba-lomba dalam menimba ilmu yang positif nan bermanfaat.

Bilamana ditemui ada sekitar kita yang memiliki tingkat intelegency atau iq lebih rendah mau pun strata yang di bawah yang lain, ia mengimbau tak perlu saling menghakimi. Melainkan, saling mendukung satu sama lain.

Halaman:

Editor: Hartanto Ardi Saputra

Sumber: Ayosurabaya.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal SIM Keliling Surabaya Kamis 6 Oktober 2022

Kamis, 6 Oktober 2022 | 08:03 WIB

Jadwal SIM Keliling Surabaya Selasa 4 Oktober 2022

Selasa, 4 Oktober 2022 | 05:09 WIB

Jadwal SIM Keliling Surabaya Senin 3 Oktober 2022

Senin, 3 Oktober 2022 | 05:32 WIB
X