Jelang Gerhana Bulan, Warga Pesisir Surabaya Diminta Waspada Genangan Akibat ROB

- Jumat, 19 November 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi gerhana bulan. (Claudio Testa on Unsplash)
Ilustrasi gerhana bulan. (Claudio Testa on Unsplash)

GAYUNGAN, AYOSURABAYA.COM - Jelang Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang akan terjadi pada Jumat (19/11/2021) petang hingga malam hari, warga sekitar pesisir Surabaya diminta waspada akan terjadinya banjir ROB.

Hal tersebut disampaikan Prakirawan BMKG Klas II Maritim Tanjung Perak Surabaya, M. Arif Wiyono. Menurutnya, fenomena gerhana akan berimbas pada ketinggian surut dan pasang air laut.

Dalam penjelasannya, posisi bulan, bumi, dan matahari dalam garis sejajar. Artinya, hal tersebut akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi. Dengan begitu, terjadi pasang air laut.

Baca Juga: Gerakan Pilates Tante Ernie yang Bermanfaat untuk Membentuk Tubuh dan Memperkuat Otot

Maka dari itu, ia memprediksi bila terjadi banjir rob akan melanda kawasan pesisir yang memiliki topografi rendah. "Seperti di jalan Kalimas, Perak Utara, Kota Surabaya" kata Arif, Jumat (19/11/2021).

Kendati demikian, ia memastikan bila genangan akibat banjir rob tak terlalu tinggi. Ia memprakirakan, pasang yang berakibat pada banjir rob dengan ketinggian sekitar 130 cm.

"Kemungkinan, hanya akan ada genangan, kurang dari 10 cm," tambahnya.

Meski begitu, untuk wilayah pesisir Sidoarjo dan Surabaya, diprediksi tak mengalami kenaikan pasang air laut yang signifikan. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap siaga akan cuaca ekstrem disertai fenomena alam lain yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga: Ban Mobil Tertancap Besi, Artis Tya Ariestya Mengaku Hampir Kecelakaan

Ia mengimbau, masyarakat agar tak termakan isu atau informasi hoax dan tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga bisa mengakses informasi melalui https://signature.bmkg.go.id atau call center 021-196, https://www.bmkg.go.id serta follow @infobmkg.

"Kami prediksi tidak mengalami kenaikan pasang air laut yang signifikan untuk wilayah pesisir Surabaya atau Sidoarjo," tuturnya.

Sebelumnya, GBS dapat dipandang langsung oleh masyarakat Indonesia, begitu juga di Jatim. BMKG menyebut, fenomena langka ini memiliki durasi terlama dalam abad 21 ini.

Baca Juga: Merasa Dijebak TV One, Nirina Jubir Tuntut Permintaan Maaf

Meski begitu, sejumlah daerah di Jatim tak dapat menyaksikan puncak GBS. Sebab, wilayah yang bisa menikmati puncak GBS hanya di kawasan Indonesia Timur, yakni di Jayapura dan Manokwari.

Halaman:

Editor: Andres Fatubun

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X