FLORES, AYOSURABAYA.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah akhiri peringatan dini tsunami pada 14 Desember 2021.
Peringatan dini tsunami mengikuti gempa dengan magnitudo 7,5 yang berpusat di Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Peringatan dini tsunami di Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi utara berdampak kepanikan warga setelah sebelumnya terjadi empat kali gempa.
Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Gempa di NTT pada Selasa Siang
Melalui akun twitter @DaryonoBMKG, sehari sebelumnya menuliskan cuitannya bahwa 12 Desember 1890 telah terjadi gempa di Pati.
Selain itu, ia juga menuliskan gempa di Laut Flores yang menyebabkan ribuan orang meninggal.
“melawan lupa: hari ini 29thn lalu pada 12 Des 1992 Gempa dahsyat M 7,8 di Laut Flores membangkitkan tsunami menyebabkan 2.500 orang meninggal, 500 orang hilang, lebih dari 500 orang luka-luka dan lebih dari 5.000 orang mengungsi,” cuit @DarsonoBMKG (13/12/2021).
Baca Juga: BMKG Nyatakan Peringatan Dini Tsunami Gempa NTT Sudah Berakhir
Tak lama setelah cuitannya itu, Ia memberikan informasi tentang gempa di selatan Jawa Timur (Tenggara Jember) dengan mangnitudo 5,1.
Artikel Terkait
Bonek Peduli Semeru, Kirim Bantuan Kemanusiaan dari Hasil Penjualan Tiket Persebaya Vs Persib
Tim SAR Kembali Temukan 4 Jenazah Letusan Erupsi Semeru, Total Korban Tewas 38 orang
Gercep Bonek Bantu Korban Letusan Gunung Semeru
Hari Kelima Pencarian Korban Letusan Gunung Semeru, Total Meninggal Dunia 43 Orang
Sampah di Sekitar Lokasi Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kian Berserakan
Atasi Dampak Letusan Gunung Semeru pada Anak-anak, Pemerintah Terjunkan Tim Trauma Healing
Gubernur Jatim Sentil Warga yang Selfie di Kawasan Bencana Letusan Gunung Semeru
Identitas 27 Jenazah Letusan Gunung Semeru yang Berhasil Diidentifikasi DVI
Durasi Pencarian dan Evakuasi Korban Letusan Gunung Semeru Diperpanjang 3 Hari
11 Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Mencari Korban Letusan Gunung Semeru