Kronologi Anggota DPRD Surabaya Terpapar Covid-19

- Jumat, 11 Juni 2021 | 15:10 WIB
Ilustrasi penularan virus Corona. (visuals3Dde dari Pixabay)
Ilustrasi penularan virus Corona. (visuals3Dde dari Pixabay)

GENTENG, AYOSURABAYA.COM -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menjelaskan kronologi penyebaran virus Covid-19 yang menulari para anggotanya. Menurutnya, informasi yang beredar di masyarakat dan kalangan media masih simpang siur.

Pria yang akrab disapa Awi itu menceritakan dirinya terkena Covid-19 usai mengetahui hasil swab test PCR pada hari Selasa (8/6/2021). Sesuai hasil pemeriksaan, petugas medis menyatakan trombositnya menurun dan langsung dirawat di rumah sakit.

Kendati demikian, Awi mengaku kondisi kesehatannya kian membaik. Bahkan, mulai mengalami peningkatan imun usai menjalani perawatan secara intensif. Hingga kini, ia tengah menjalani perawatan secara ketat di rumah sakit dengan protokol kesehatan secara ketat. 

\"Saya dirawat di rumah sakit dan trombosit turun. Karena mungkin berbarengan dengan demam berdarah, saya tidak bisa pastikan, karena demam berdarah atau karena Covid-19 tapi sekarang sudah semakin membaik, trombositnya sudah 106 dan sudah ada peningkatan kesehatan,\" kata Awi dalam keterangan via Zoom, Jumat (11/6/2021).

Kronologi Penularan dan Antisipasi 

Awi menjelaskan beberapa hal lain perihal kronologi penularan para anggota DPRD Kota Surabaya. Salah satunya adalah anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dyah Katarina. 

Menurutnya pada Rabu (9/6/2021) intensitas indra penciumannya mulai berkurang. Sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit pula. Selain itu ada pula anggota dewan dari Fraksi PDIP, Siti Maryam, yang juga terjangkit dan dirawat di rumah sakit.

\"Ketika mengantarkan ziarah ke makam Bung Karno, ketika datang beliau langsung merasakan demam dan izin pulang lalu melakukan pemeriksaan dan perawatan dokter. Kemungkinan besar, terinfeksi pada tanggal 5 Juni 2021,\" ujarnya. 

Ketika ditanya apakah penularan itu akibat ziarah ke makam Bung Karno, Awi mengaku tidak demikian. Ia menyebut ada serangkaian kegiatan yang bisa menyebabkan penularan tersebut.

\"Ada yang mengatakan bahwa yang ikut ziarah terkena covid, itu tidak benar. Karena ada hari peringatan pancasila, rapat, dan kegiatan lain yang cukup banyak dan sudah banyak yang vaksin. Tapi, karena kelelahan yang luar biasa dan lalai, lalu daya tahan menurun, maka kena covid,\" tuturnya.

\n

Awi berharap peristiwa tersebut tidak dikait-kaitkan dengan ziarah ke makam Bung Karno. Menurutnya, secara detil tak ada yang tahu penularan itu dari siapa dan dari mana.

\n

AYO BACA : Data Zona Hijau, Kuning, Oranye, dan Merah Surabaya di Tengah Lonjakan Kasus Bangkalan

\"Tidak ada yang tahu karena kegiatannya cukup padat dan cepat. Saya misalnya, tanggal 5 saya ke Blitar, kemudian hari Minggu (6/6/2021) malam sampai selasa ada pertemuan, jadi cukup spekulatif kalau mengaitkan dengan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan. Kami sudah terima dan terkena (Covid-19), saya terima dengan lapang dada dan terima kasih support yang luar biasa dari teman-teman,\" katanya.

Awi memaparkan, para anggota DPRD Kota Surabaya lain yang tak terpapar Covid-19 lah yang mengendalikan operasional DPRD Surabaya. Ia juga menegaskan tidak melakukan lockdown.

\"Kami juga pernah (terkena Covid-19) dan tidak lockdown, tapi swab menyeluruh untuk menjaga keamanan masing-masing. Karena, kantor DPRD adalah tempat masyarakat Surabaya untuk mengantarkan surat, rapat, dan sebagainya. Diusahakan bisa rapat secara fisik atau virtual,\" ujar dia.

Halaman:

Editor: Andres Fatubun

Tags

Terkini

Jadwal SIM Keliling Surabaya Kamis 6 Oktober 2022

Kamis, 6 Oktober 2022 | 08:03 WIB

Jadwal SIM Keliling Surabaya Selasa 4 Oktober 2022

Selasa, 4 Oktober 2022 | 05:09 WIB

Jadwal SIM Keliling Surabaya Senin 3 Oktober 2022

Senin, 3 Oktober 2022 | 05:32 WIB

Terpopuler

X